ecclesia reformata semper reformanda

WELCOME

Selamat datang
All of you are invited!!!

blog ini berisikan tentang renungan saya dalam kehidupan sehari-hari
selain itu ada beberapa karya ilmiah saya pada saat saya studi di sekolah teologi.

Semoga mendapatkan berkat melalui blog ini
Tuhan memberkati
HI FRIENDS, WELCOME TO MY BLOG.. I HOPE YOU LIKE IT..GBU ALWAYS

Jumat, 09 Maret 2012

MEMBANGUN DI ATAS DASAR YANG BENAR


1 KORINTUS 3:10-23



Konteks Permasalahan
Korintus, sebuah kota kuno di Yunani, dalam banyak hal merupakan kota  metropolitan Yunani yang terkemuka pada zaman Paulus. Ciri khas dari kota Korintus ini adalah kebhinekaan masyarakatnya.  Kedudukannya sebagai pelabuhan laut yang penting pada salah satu rute yang paling ramai di laut Tengah.  Seperti halnya banyak kota yang makmur pada masa kini, Korintus menjadi kota yang angkuh secara intelek, kaya secara materi, dan bejat secara moral. Segala macam dosa merajalela di kota ini yang terkenal karena perbuatan cabul dan hawa nafsu.
Bersama dengan Priskila dan Akwila (1Kor 16:19) dan rombongan rasulinya sendiri (Kis 18:5), Paulus mendirikan jemaat Korintus itu selama delapan belas bulan pelayanannya di Korintus pada masa perjalanan misinya yang kedua (Kis 18:1-17). Jemaat di Korintus terdiri dari beberapa orang Yahudi tetapi kebanyakan adalah orang bukan Yahudi yang dahulu menyembah berhala. Jemaat di Korintus memiliki latar belakang rohani dan intelektual yang berbeda-beda, masing-masing membawa ide dan gagasan yang berlainan.  Sewaktu Paulus bersama mereka, keanekaragaman jemaat yang masih muda ini dapat dipersatukan.  Namun setelah Paulus meninggalkan Korintus, berbagai macam masalah timbul dalam gereja yang masih muda itu, yang memerlukan wewenang dan pengajaran rasulinya melalui surat-menyurat dan kunjungan pribadi.
Surat 1 Korintus ditulis selama tiga tahun pelayanannya di Efesus (Kis 20:31) pada waktu perjalanan misinya yang ketiga (Kis 18:23--21:16).  Berita mengenai masalah-masalah jemaat di Korintus terdengar oleh Paulus di Efesus (1Kor 1:11); setelah itu utusan dari jemaat Korintus (1Kor 16:17) menyampaikan sepucuk surat kepada Paulus yang memohon petunjuknya atas berbagai persoalan (1Kor 7:1; bd. 1Kor 8:1; 1Kor 12:1; 1Kor 16:1). Sebagai tanggapan atas berita dan surat yang diterimanya dari Korintus, Paulus menulis surat ini.

Latar Belakang Teks
Jemaat di Korintus pecah menjadi 4 kelompok
1.  kelompok Paulus/libertin
Kelompok ini mendengarkan khotbah Paulus tentang kemerdekaan Kristen dan menyimpulkan bahwa mereka dapat hidup sesuka mereka.  Padahal Paulus menekankan bahwa beritanya tidak melepaskan kewajiban moral melainkan harus menjalankannya.

2.  Kelompok Kefas/legalis
Merupakan kelompok legalistik.  Mereka berpendapat bahwa Hukum Taurat harus juga dijalankan secara ketat (berbeda dengan kelompok Paulus).  Kebanyakan mereka adalah orang Yahudi atau juga non-Yahudi yang menjalankan hukum Taurat.

3. Kelompok Apolos/filsuf
Kelompok yang mengikuti pandangan Yunani yang klasik. Apolos disebutkan dalam Kisah Para Rasul 18:24-28, dimana ia adalah orang Yahudi dari Alexandria, seorang yang fasih dan   mahir soal kitab suci.  Apolos fasih dalam menafsirkan kitab suci berdasarkan gagasan-gagasan filsafat Yunani klasik.  Dengan sendirinya ia dapat diterima oleh orang Kristen di Korintus yang mempunyai latar belakang filsafat Yunani.

4. Kelompok Kristus/mistik
Kelompok orang yang menganggap dirinya di atas kelompok-kelompok lain yang berpusat pada pribadi-pribadi orang biasa.  Mereka menghendaki hubungan langsung dengan Kristus sendiri, sama seperti hubungan mistik yang telah mereka alami secara langsung dengan dewa-dewa dalam agama timur.
               
Jemaat di Korintus mengalami perpecahan di dalam jemaat akibat perbedaan pandangan.  Perbedaan ini mengakibatkan suasana yang merusak dan tidak membangun iman setiap orang. 

Perbedaan pandangan ini misalkan:

  1. kaum libertin/Paulus menyatakan mereka mengikuti Paulus dan mengajak seluruh jemaat supaya jangan cemas terhadap terjadinya percabulan terang-terangan (1 Korintus 5:1-13)
  2. kaum legalis/kefas mempermasalahkan mengenai makanan-makanan yang telah dipersembahkan di kuil kafir sebelum dijual kepada umum (1 Korintus 8-9).
  3. Kaum filsuf/apolos menyatakan bahwa mereka memiliki hikmat yang lebih unggul dari apapun yang pernah disampaikan Paulus (1 Korintus 1:18-25)
  4. Kaum mistik menyatakan bahwa kebangkitan Kristus telah berlangsung dan mereka telah dibangkitkan secara mistis bersama Kristus sehingga tidak perlu cemas akan kegiatan-kegiatan cabul yang dilakukan (1 Korintus 15:12-19).

Oleh karena itu pada teks kali ini, Paulus hendak menegur setiap kelompok yang berkembang di Korintus.  Paulus menyatakan bahwa hanya Kristus sebuah jawaban, bukan Paulus, Apolos, dan Kefas. Paulus menyatakan bahwa salib Kristus dan kebangkitanNya adalah “paling utama” dalam usaha mengerti iman Kristen (1 Kor 15:3-7; 1:18-25).  Jadi Paulus mengulangi beritanya kembali “Karena tidak ada seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus” (1 Korintus 3:11).

DASAR DAN BANGUNAN
Ayat 10              
Kemasyhuran Paulus adalah hadiah yang bukan karena jasanya melainkan karena kasih karunia Allah (charis. Yunani) semata.  Cakap (sophos. Bijak Yunani) dipakai bagi pekerja yang membangun dan menghias Kemah Suci.  Di ayat ini Paulus menyatakan dia telah meletakkan dasar/fondasi.

Ayat 11              
sebuah penegasan bahwa dasar dari setiap jemaat adalah Yesus Kristus.

Ayat 12-13  
ada berbagai macam dasar misalkan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami.  Emas, perak, batu permata adalah dasar yang tidak mungkin terbakar oleh api dibandingkan yang lain.  api ini melambangkan ujian dan dibuktikan kualitas dasar sebuah bangunan.

Ayat 14                
teks ini tidak menjelaskan tentang keselamatan. Upah disini berarti sebuah kesempatan untuk dapat melakukan pelayanan yang lebih tinggi.

Ayat 15            
kerugian disini berarti kehilangan kesempatan untuk mendapatkan upah

Ayat 16-17        
pernyataan Paulus “tidak tahukah kamu...” seperti sedang menyindir orang-orang berhikmat yang merasa paling pintar.  Paulus menyatakan bahwa Bait Allah bukan kuil Yunani, dan Bait Allah itu sendiri adalah Jemaat Korintus sendiri.  Perpecahan yang terjadi di jemaat diakibatkan karena memusatkan perhatian kepada diri sendiri bukan Allah 

Ayat 18-21        
orang yang sombong akan pengetahuannya akan direndahkan oleh Allah. "Permulaan pengetahuan adalah Takut akan Allah.”  Namun banyak anggota jemaat Korintus yang merasa diri lebih pintar dan merendahkan sesamanya.  Paulus menegur mereka yang merasa pintar dengan menyatakan bahwa kesia-siaan orang yang berhikmat di hadapan Tuhan.

Ayat 22-23   
Paulus hendak menyatakan bahwa semuanya adalah milik Kristus bahkan Paulus, Apolos, dan Kefas adalah milik Kristus.  Dengan ini Paulus menyatakan bahwa setiap anggota jemaat adalah milik Kristus dan Kristus milik Allah.  Paulus menolak segala bentuk perpecahan dikarenakan pengidolaan seorang manusia. 
  •   Bagaimana pandangan kita pada zaman sekarang di mana banyak gereja yang mengidolakan orang-orang tertentu?
  • Bagaimana pandangan kita mengenai gereja yang mempunyai kelompok-kelompok sehingga pelayanan di gereja menjadi tidak baik?
  •  Melalui teks ini, bagaimana menurut kita membangun dasar yang benar dalam kehidupan bergereja?