ecclesia reformata semper reformanda

WELCOME

Selamat datang
All of you are invited!!!

blog ini berisikan tentang renungan saya dalam kehidupan sehari-hari
selain itu ada beberapa karya ilmiah saya pada saat saya studi di sekolah teologi.

Semoga mendapatkan berkat melalui blog ini
Tuhan memberkati
HI FRIENDS, WELCOME TO MY BLOG.. I HOPE YOU LIKE IT..GBU ALWAYS

Rabu, 11 Desember 2013

Masa Adven

APA ITU ADVEN?

Umat yang terkasih dalam Yesus Kristus mungkin kata-kata ini sering kita dengar atau mungkin juga kita sering mengatakannya saat memasuki bulan Desember misalkan “Wah natal sebentar lagi” atau “tidak berasa ya sudah mau natal lagi.”  Natal seringkali menjadi fokus utama orang Kristen saat memasuki bulan Desember, ini tidak sepenuhnya salah karena kita mengingat kelahiran sang Juruselamat ke dalam dunia ini.  Namun  apakah masa raya natal hanya natal saja? sehingga banyak orang merayakan natal sebelum tanggal 25 Desember dengan dalih “natal bisa dirayakan kapan saja” lalu pertanyaan saya, mengapa tidak dirayakan di bulan november?  Perayaan Natal sebelum tanggal 25 Desember mungkin dikarenakan kita lupa bahwa ternyata masih ada masa adven sebelum natal.  Apa itu adven? Apakah maknanya bagi Gereja Kristen Indonesia yang mengikuti tahun liturgi?
Tradisi natal kita mengetahui berasal dari tradisi Romawi yang mengadopsi hari kelahiran dewa matahari dengan menjadikan tanggal 25 Desember sebagai hari kelahiran sang terang yang abadi yaitu Yesus Kristus.  Gereja di Roma dalam menyongsong natal ini melakukan masa persiapan yang dikenal dengan masa adven (adventus=kedatangan, pendekatan, hal mendekati, menyongsong).  Persiapan ini juga diadopsi dari gereja-gereja timur dalam menyongsong hari raya epifania. Hal persiapan menyambut kehadiran Tuhan dapat dibandingkan di dalam Perjanjian lama seperti Musa yang menyambut perkataan TUHAN di gunung Sinai untuk menerima loh batu (Kel 34:28, Ul 9:9).
Gereja Roma mengadopsi dan melakukan adven tidak persis sama dengan gereja-gereja timur yang melakukannya selama 40 hari sebelum epifania.  Gereja Roma mengakhiri adven pada tanggal 24 Desember.   Jumlah masa Adven pada gereja Roma berjumlah empat hari minggu sebelum tanggal 24 Desember.  Adven bisa dikatakan adalah tiruan dari masa prapaskah yang telah berlaku terlebih dahulu.  Mengapa gereja-gereja terdahulu melakukan adventus? Apa maknanya?
Intisari dari adven berkisar pada penantian kedatangan Kristus kedua kali dan pengharapan tersebut dilakukan dengan gembira sebab kedatangan Kristus telah nyata.  Gereja-gereja reformasi ikut mengadopsi masa raya adven ke dalam liturgi mereka.  Namun ada beberapa gereja yang tidak terlalu menekankan adven sehingga makna adven sudah luntur bahkan kehilangan maknanya.  Oleh karena itu, kita sebagai gereja yang mengikuti tahun liturgi (dengan hal ini masa adven termasuk didalamnya) seharusnya tidak merayakan natal sebelum tanggal 24 dan 25 Desember. Mengapa? Karena kita lupa bahwa sebuah persiapan adalah sebuah hal yang penting untuk menanti kedatangan Tuhan.  Lain cerita kalau kita adalah gereja yang tidak mengikuti atau mengabaikan tahun liturgi.
Adven adalah masa menantikan kedatangan Tuhan kedua kali dan mempersiapkan natal (kisah kelahiran Yesus) atau Epifania (kisah awal pelayanannya). Adven juga adalah masa dimana kita mengenang dan sebuah pengharapan akan Kristus.  Namun apalah artinya sebuah penantian? Apabila kita sebagai gereja dengan terburu-buru ingin secepatnya merayakan natal, dan melupakan masa persiapan.  Padahal di dalam masa persiapan tersebut kita mengingat akan peristiwa inkarnasi (Allah menjadi manusia) dan bertitik tolak dari peristiwa tersebut dibangunlah sebuah kesungguhan dan kesukacitaan menantikan parousia (kedatangan Tuhan Yesus kedua kali).             
Kedua tema tersebut (inkarnasi dan parousia) dijalin di dalam liturgi adven guna memperkaya penghayatan gereja.  Ada empat minggu dalam Adven dan setiap minggu memiliki temanya tersendiri.  Masa adven sendiri dibagi menjadi dua tema besar yaitu adven pertama dan kedua, lalu dilanjutkan adven ketiga dan keempat
  1. Adven pertama dan kedua menekankan segi eskatologis atau tema pada minggu tersebut lebih berkisar tentang penantian kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali dan bagaimana kita sebagai umat harus mempersiapkan diri kita untuk menyongsong hari TUHAN.
  2. Adven ketiga dan keempat menekankan segi kelahiran Tuhan yaitu sebuah peristiwa kita mengenang Allah yang telah menjadi manusia sebagai penggenapan janjiNya

Melalui dua tema besar itu kita sebagai umat memahami bahwa Adven pun mempunyai makna mendasar untuk kita sebagai pengikut Kristus.  Di dalam empat minggu adven pun juga memiliki tema-tema yang berkesinambungan
  1. Adven I.  Adven pertama diisi dengan tema sikap gereja dalam menantikan masa kedatanganNya yang membebaskan umat manusia
  2. Adven II.  Tema utamanya adalah pertobatan menuju langit baru dan bumi baru bagi segala bangsa, seluruh umat manusia, sesuai dengan keadilanNya
  3. Adven III.  Tema utamanya adalah ajakan untuk mempersiapkan jalan bagi kedatangan Tuhan.  kedatanganNya tidak sejajar dengan kelahiranNya namun dilihat sebagai kedatangan kedua kali
  4. Adven IV.  Fokus utamanya adalah kelahiran Tuhan di Betlehem.

Umat yang terkasih dalam Yesus Kristus, Inilah sebabnya kita diharapkan tidak merayakan natal sebelum tanggal 24 dan 25 Desember dikarenakan Adven memperkaya kita untuk mempersiapkan hati kita dalam menyambut kedatangan Tuhan.  Saya selalu menganalogikan seperti ini “jika kita ulang tahun tanggal 18 Oktober, apakah kita mau dirayakan sebelum tanggal tersebut? Dengan alasan, ulang tahun yang penting kan adalah kasih kita dan ketulusan kita untuk merayakan?”

Marilah kita semua mempersiapkan hati kita dalam menyambut masa adven ini. Tuhan memberkati kita semua
Pdt. David Roestandi Surya Sutanto


Sumber bacaan:
Rasid Rachman. Hari Raya Liturgi. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2003.