ecclesia reformata semper reformanda

WELCOME

Selamat datang
All of you are invited!!!

blog ini berisikan tentang renungan saya dalam kehidupan sehari-hari
selain itu ada beberapa karya ilmiah saya pada saat saya studi di sekolah teologi.

Semoga mendapatkan berkat melalui blog ini
Tuhan memberkati
HI FRIENDS, WELCOME TO MY BLOG.. I HOPE YOU LIKE IT..GBU ALWAYS

Rabu, 15 Mei 2013

KECAPEKAN ROHANI

            
Mungkin kita bingung dengan makna ini, atau mungkin kita bertanya “kok rohani bisa capek?” Kecapekan Rohani atau mungkin lebih tepatnya jenuh dalam segala hal yang berbau rohani.  Bisakah seseorang jenuh atau bosan yang berhubungan dengan rohani yang notabene adalah sangat penting dalam kehidupan kita? Bukankah kerohanian adalah tanda manusia yang memiliki sifat-sifat tentang roh tersebut? Bukankah manusia terdiri dari unsur jasmani dan rohani? Bukankah Allah menjanjikan kedatangan Roh Kudus sebagai bukti janjiNya untuk menyertai umatNya sepanjang zaman? Lalu mengapa ada unsur kecapekan rohani?

bangku-bangku yang kosong
Kata-kata ini diungkapkan oleh penulis saat mengirimkan gambar di grup blackberry, dimana gambar tersebut ada seorang ibu yang berada di tengah-tengah bangku yang kosong saat mengikuti malam puji dan doa.  Lalu penulis menuliskan, alasan kenapa bangku-bangku kosong adalah karena kecapekan rohani. Kecapekan rohani yang menyebabkan banyak orang-orang yang tidak lagi mau datang ke gereja karena masalah waktu, jarak, tempat, kesibukan, dan lainnya. Kalau kubur kosong membuktikan Tuhan kita Yesus Kristus hidup, lalu apakah bangku kosong menandakan manusia yang mulai letih dan lesu akan hal-hal kerohanian?

Apakah Gereja sekarang sudah terlalu sibuk dengan segala kegiatan masing-masing sehingga melupakan spiritualitas? Biasanya kita melakukan medical check up, general check up untuk melihat apakah ada penyakit atau tanda-tanda dalam tubuh kita yang tidak baik sehingga kita mulai berjaga-jaga dan menjaga kesehatan dan menghindari makanan atau minuman yang bisa berdampak buruk terhadap tubuh kita.  Mungkin sudah saatnya kita melakukan spiritual check up, untuk melihat apakah ada tanda-tanda dalam kerohanian kita yang sudah mulai letih? Mungkin saja pertandanya adalah tidak mau terlibat dalam kegiatan gereja, tidak mau ikut doa bersama, tidak mau membantu dalam melakukan penghitungan kolekte, memilih-milih dalam pelayanan, mempersiapkan khotbah seadanya, tidak peduli dengan kegiatan kelompok lain asalkan kegiatan saya berlangsung dengan sukses, terjadinya sebuah pemisahan antar-kelompok dalam gereja, meremehkan talenta orang lain, dan masih banyak lagi.  Setiap yang terlibat di dalam pelayanan harus melakukan spiritual check up, baik Pendeta, Calon Pendeta, Penatua, Aktivis, Karyawan, Umat yang lain. Apakah kita sudah jenuh akan pelayanan ini?

Matius 11:28-30 Alkitab BIS mengatakan “Datanglah kepada-Ku kamu semua yang lelah, dan merasakan beratnya beban;Aku akan menyegarkan kamu.Ikutlah perintahKu dan belajarlah daripadaKu.Sebab Aku ini lemah lembut dan rendah hati,maka kamu akan merasa segar.Karena perintah-perintah-Ku menyenangkan,dan beban yang Kutanggungkan atasmu ringan." Saya selalu tersenyum saat membaca Firman ini, dimana seringkali ayat ini dipakai hanya untuk orang yang sedang kesulitan dan berbeban berat.  Memang betul tidak salah.  Namun jangan dilupakan, bahwa orang yang terlibat aktif di dalam gereja Tuhan pun bisa merasakan kecapekan rohani.  Mungkin sudah saatnya kita kembali datang kepadanya dalam setiap kegiatan yang kita lakukan.
  •  Saat kita capai dan letih, mungkin kita harus berpikir sejenak dan mengatakan “Tuhan lebih capai dan letih saat Dia harus bertahan di kayu salib, bahkan dia berteriak AKU HAUS...”
  • Saat kita katakan “maaf tidak ada waktu untuk ikut kegiatan gereja”, mungkin kita harus berpikir sejenak jika seandainya Tuhan mengatakan “maaf AKU pun tak ada waktu untukmu” 
  • Pada saat kita mengatakan “kok saya terus yaa?”  Mungkin kita harus sejenak berpikir dan mengatakan “Terima kasih Tuhan Engkau masih mengizinkanku untuk melayani dengan kedua tanganku dan kakiku, mulutku...”
  • Pada saat kita mengatakan “kok umat tidak ada yang datang ya? Dan semakin sedikit?” mungkin kita harus mengingat cerita Marta dan Maria, dimana Marta yang sibuk mempersiapkan segala sesuatu hal dan lupa melibatkan Tuhan dalam kegiatan kita. dan mungkin juga karena kesibukan kita dengan “kegiatan” kita, maka kita lupa untuk menjangkau umat yang lain

                Gereja adalah tempat dimana rohani kita disegarkan, dipulihkan, dibaharui terus menerus.  Gereja jangan sampai menjadi tempat dimana kita merasakan keletihan rohani.  Mari kita datang terus kepada Tuhan karena mengandalkanNya kita selalu disegarkan dalam hidup kita.  Amin