APA ITU ADVEN?
Umat yang terkasih
dalam Yesus Kristus mungkin kata-kata ini sering kita dengar atau mungkin juga
kita sering mengatakannya saat memasuki bulan Desember misalkan “Wah natal
sebentar lagi” atau “tidak berasa ya sudah mau natal lagi.” Natal seringkali menjadi fokus utama orang
Kristen saat memasuki bulan Desember, ini tidak sepenuhnya salah karena kita
mengingat kelahiran sang Juruselamat ke dalam dunia ini. Namun
apakah masa raya natal hanya natal saja? sehingga banyak orang merayakan
natal sebelum tanggal 25 Desember dengan dalih “natal bisa dirayakan kapan
saja” lalu pertanyaan saya, mengapa tidak dirayakan di bulan november? Perayaan Natal sebelum tanggal 25 Desember
mungkin dikarenakan kita lupa bahwa ternyata masih ada masa adven sebelum
natal. Apa itu adven? Apakah maknanya
bagi Gereja Kristen Indonesia yang mengikuti tahun liturgi?
Tradisi natal kita
mengetahui berasal dari tradisi Romawi yang mengadopsi hari kelahiran dewa
matahari dengan menjadikan tanggal 25 Desember sebagai hari kelahiran sang
terang yang abadi yaitu Yesus Kristus.
Gereja di Roma dalam menyongsong natal ini melakukan masa persiapan yang
dikenal dengan masa adven (adventus=kedatangan, pendekatan, hal mendekati,
menyongsong). Persiapan ini juga
diadopsi dari gereja-gereja timur dalam menyongsong hari raya epifania. Hal persiapan menyambut kehadiran Tuhan dapat
dibandingkan di dalam Perjanjian lama seperti Musa yang menyambut perkataan
TUHAN di gunung Sinai untuk menerima loh batu (Kel 34:28, Ul 9:9).
Gereja Roma mengadopsi
dan melakukan adven tidak persis sama dengan gereja-gereja timur yang
melakukannya selama 40 hari sebelum epifania.
Gereja Roma mengakhiri adven pada tanggal 24 Desember. Jumlah masa Adven pada gereja Roma berjumlah
empat hari minggu sebelum tanggal 24 Desember.
Adven bisa dikatakan adalah tiruan dari masa prapaskah yang telah
berlaku terlebih dahulu. Mengapa
gereja-gereja terdahulu melakukan adventus? Apa maknanya?
Intisari dari adven
berkisar pada penantian kedatangan Kristus kedua kali dan pengharapan tersebut
dilakukan dengan gembira sebab kedatangan Kristus telah nyata. Gereja-gereja reformasi ikut mengadopsi masa
raya adven ke dalam liturgi mereka.
Namun ada beberapa gereja yang tidak terlalu menekankan adven sehingga
makna adven sudah luntur bahkan kehilangan maknanya. Oleh karena itu, kita sebagai
gereja yang mengikuti tahun liturgi (dengan hal ini masa adven termasuk
didalamnya) seharusnya tidak merayakan natal sebelum tanggal 24 dan 25 Desember.
Mengapa? Karena kita lupa bahwa sebuah persiapan adalah sebuah hal yang penting
untuk menanti kedatangan Tuhan. Lain
cerita kalau kita adalah gereja yang tidak mengikuti atau mengabaikan tahun
liturgi.
Adven adalah masa menantikan kedatangan Tuhan kedua kali dan
mempersiapkan natal (kisah kelahiran Yesus) atau Epifania (kisah awal
pelayanannya). Adven juga adalah masa dimana kita mengenang dan sebuah
pengharapan akan Kristus. Namun apalah
artinya sebuah penantian? Apabila kita sebagai gereja dengan terburu-buru ingin
secepatnya merayakan natal, dan melupakan masa persiapan. Padahal di dalam masa persiapan tersebut kita
mengingat akan peristiwa inkarnasi (Allah menjadi manusia) dan bertitik tolak
dari peristiwa tersebut dibangunlah sebuah kesungguhan dan kesukacitaan
menantikan parousia (kedatangan Tuhan Yesus kedua kali).
Kedua tema tersebut (inkarnasi dan parousia) dijalin di dalam liturgi adven guna memperkaya penghayatan
gereja. Ada empat minggu dalam Adven dan
setiap minggu memiliki temanya tersendiri.
Masa adven sendiri dibagi menjadi dua tema besar yaitu adven pertama dan
kedua, lalu dilanjutkan adven ketiga dan keempat
- Adven pertama dan kedua menekankan segi eskatologis atau tema pada minggu tersebut lebih berkisar tentang penantian kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali dan bagaimana kita sebagai umat harus mempersiapkan diri kita untuk menyongsong hari TUHAN.
- Adven ketiga dan keempat menekankan segi kelahiran Tuhan yaitu sebuah peristiwa kita mengenang Allah yang telah menjadi manusia sebagai penggenapan janjiNya
Melalui dua tema besar
itu kita sebagai umat memahami bahwa Adven pun mempunyai makna mendasar untuk
kita sebagai pengikut Kristus. Di dalam
empat minggu adven pun juga memiliki tema-tema yang berkesinambungan
- Adven I. Adven pertama diisi dengan tema sikap gereja dalam menantikan masa kedatanganNya yang membebaskan umat manusia
- Adven II. Tema utamanya adalah pertobatan menuju langit baru dan bumi baru bagi segala bangsa, seluruh umat manusia, sesuai dengan keadilanNya
- Adven III. Tema utamanya adalah ajakan untuk mempersiapkan jalan bagi kedatangan Tuhan. kedatanganNya tidak sejajar dengan kelahiranNya namun dilihat sebagai kedatangan kedua kali
- Adven IV. Fokus utamanya adalah kelahiran Tuhan di Betlehem.
Umat yang terkasih
dalam Yesus Kristus, Inilah sebabnya kita diharapkan tidak merayakan natal
sebelum tanggal 24 dan 25 Desember dikarenakan Adven memperkaya kita untuk
mempersiapkan hati kita dalam menyambut kedatangan Tuhan. Saya selalu menganalogikan seperti ini “jika
kita ulang tahun tanggal 18 Oktober, apakah kita mau dirayakan sebelum tanggal
tersebut? Dengan alasan, ulang tahun yang penting kan adalah kasih kita dan
ketulusan kita untuk merayakan?”
Marilah kita semua mempersiapkan hati kita dalam menyambut masa adven
ini. Tuhan memberkati kita semua
Pdt. David Roestandi Surya
Sutanto
Sumber
bacaan:
Rasid
Rachman. Hari Raya Liturgi. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2003.