Mungkin
kita bingung dengan makna ini, atau mungkin kita bertanya “kok rohani bisa
capek?” Kecapekan Rohani atau mungkin lebih tepatnya jenuh dalam segala hal
yang berbau rohani. Bisakah seseorang
jenuh atau bosan yang berhubungan dengan rohani yang notabene adalah sangat
penting dalam kehidupan kita? Bukankah kerohanian adalah tanda manusia yang
memiliki sifat-sifat tentang roh tersebut? Bukankah manusia terdiri dari unsur
jasmani dan rohani? Bukankah Allah menjanjikan kedatangan Roh Kudus sebagai
bukti janjiNya untuk menyertai umatNya sepanjang zaman? Lalu mengapa ada unsur kecapekan rohani?
bangku-bangku yang kosong |
Apakah
Gereja sekarang sudah terlalu sibuk dengan segala kegiatan masing-masing
sehingga melupakan spiritualitas? Biasanya kita melakukan medical check up,
general check up untuk melihat apakah ada penyakit atau tanda-tanda dalam tubuh
kita yang tidak baik sehingga kita mulai berjaga-jaga dan menjaga kesehatan dan
menghindari makanan atau minuman yang bisa berdampak buruk terhadap tubuh
kita. Mungkin sudah saatnya kita
melakukan spiritual check up, untuk
melihat apakah ada tanda-tanda dalam kerohanian kita yang sudah mulai letih?
Mungkin saja pertandanya adalah tidak mau terlibat dalam kegiatan gereja, tidak
mau ikut doa bersama, tidak mau membantu dalam melakukan penghitungan kolekte,
memilih-milih dalam pelayanan, mempersiapkan khotbah seadanya, tidak peduli
dengan kegiatan kelompok lain asalkan kegiatan saya berlangsung dengan sukses,
terjadinya sebuah pemisahan antar-kelompok dalam gereja, meremehkan talenta
orang lain, dan masih banyak lagi.
Setiap yang terlibat di dalam pelayanan harus melakukan spiritual check
up, baik Pendeta, Calon Pendeta, Penatua, Aktivis, Karyawan, Umat yang lain.
Apakah kita sudah jenuh akan pelayanan ini?
Matius 11:28-30 Alkitab BIS
mengatakan “Datanglah kepada-Ku kamu
semua yang lelah, dan merasakan beratnya beban;Aku akan menyegarkan kamu.Ikutlah
perintahKu dan belajarlah daripadaKu.Sebab Aku ini lemah lembut dan rendah
hati,maka kamu akan merasa segar.Karena perintah-perintah-Ku menyenangkan,dan
beban yang Kutanggungkan atasmu ringan." Saya selalu tersenyum saat
membaca Firman ini, dimana seringkali ayat ini dipakai hanya untuk orang yang
sedang kesulitan dan berbeban berat.
Memang betul tidak salah. Namun
jangan dilupakan, bahwa orang yang terlibat aktif di dalam gereja Tuhan pun
bisa merasakan kecapekan rohani. Mungkin
sudah saatnya kita kembali datang kepadanya dalam setiap kegiatan yang kita
lakukan.
- Saat kita capai dan letih, mungkin kita harus berpikir sejenak dan mengatakan “Tuhan lebih capai dan letih saat Dia harus bertahan di kayu salib, bahkan dia berteriak AKU HAUS...”
- Saat kita katakan “maaf tidak ada waktu untuk ikut kegiatan gereja”, mungkin kita harus berpikir sejenak jika seandainya Tuhan mengatakan “maaf AKU pun tak ada waktu untukmu”
- Pada saat kita mengatakan “kok saya terus yaa?” Mungkin kita harus sejenak berpikir dan mengatakan “Terima kasih Tuhan Engkau masih mengizinkanku untuk melayani dengan kedua tanganku dan kakiku, mulutku...”
- Pada saat kita mengatakan “kok umat tidak ada yang datang ya? Dan semakin sedikit?” mungkin kita harus mengingat cerita Marta dan Maria, dimana Marta yang sibuk mempersiapkan segala sesuatu hal dan lupa melibatkan Tuhan dalam kegiatan kita. dan mungkin juga karena kesibukan kita dengan “kegiatan” kita, maka kita lupa untuk menjangkau umat yang lain
Gereja
adalah tempat dimana rohani kita disegarkan, dipulihkan, dibaharui terus
menerus. Gereja jangan sampai menjadi
tempat dimana kita merasakan keletihan rohani.
Mari kita datang terus kepada Tuhan karena mengandalkanNya kita selalu
disegarkan dalam hidup kita. Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar