ecclesia reformata semper reformanda

WELCOME

Selamat datang
All of you are invited!!!

blog ini berisikan tentang renungan saya dalam kehidupan sehari-hari
selain itu ada beberapa karya ilmiah saya pada saat saya studi di sekolah teologi.

Semoga mendapatkan berkat melalui blog ini
Tuhan memberkati
HI FRIENDS, WELCOME TO MY BLOG.. I HOPE YOU LIKE IT..GBU ALWAYS

Jumat, 07 Agustus 2020

Kamu Juga Bisa

Resensi Buku

Penulis : Robby Chandra

Pada masa sekarang, kita dapat melihat banyak sekali buku-buku yang membahas tentang kepemimpinan.  Sebuah tema yang sebenarnya tidak asing lagi, karena karakter kepemimpinan dibutuhkan agar membuat dunia ini semakin baik lagi.  Namun, apakah ada kisi-kisi untuk menjadi seorang pemimpin?  Jika dalam dunia sekular, maka akan banyak teori-teori tentang kepemimpinan yang bisa saja diambil dari tokoh-tokoh tertentu.  Namun jika kita bertanya, apakah ada cara untuk menjadi pemimpin di dalam Alkitab?  Di dalam buku ini, Robby Chandra mengajak kita bahwa kita bisa menjadi pemimpin dengan meneladani tokoh-tokoh di dalam Alkitab.  Buku ini hendak mengajak pembacanya melihat bahwa setiap orang mampu untuk menjadi seorang pemimpin.

Robby Chandra mengajak pembacanya untuk melihat bahwa kepemimpinan adalah sebuah proses membawa, memelihara dan menggunakan kemampuannya untuk membawa sang pemimpin dan pengikutnya melewati setiap tantangan yang ada dalam kehidupan ini.  Menurutnya, kepemimpinan juga seharusnya terjadi dalam kerangka kristiani.  Kepemimpinan Kristiani datangnya bukan dari diri sendiri, melainkan berasal dari Tuhan.  Untuk itulah menjadi seorang pemimpin dalam kerangka kristiani, berarti untuk menjadi seorang pemimpin, orang tersebut harus hidup akrab bersama dengan Tuhan.

Pada awal bab pertama dan kedua, buku ini hendak memberikan wawasan bahwa semua orang tidak dilahirkan langsung menjadi sebuah pemimpin yang hebat.   Setiap orang yang ingin menjadi seorang pemimpin berarti, ia harus melewati segala peristiwa-peristiwa dalam kehidupannya untuk mengenali kekuatan dan kelemahan dalam dirinya.  Untuk menjadi seorang pemimpin, maka ia harus melakukan sebuah transformasi diri dalam kehidupannya.  Oleh karena itu, seorang pemimpin bukan dilahirkan, melainkan terjadi dalam sebuah proses.  Buku ini memberikan contoh, orang-orang yang dianggap kecil dan tak berarti tetapi sukses membuat sebuah dampak atau perubahan yang signifikan yaitu Daud, anak kecil pembawa lima roti dan dua ikan, dan Nehemia.  Mengapa perlunya sebuah kepemimpinan di dalam kekristenan? Menurut Robby Chandra, kepemimpinan adalah daya yang dimiliki seseorang karena pilihan Tuhan atasnya, sehingga ia dapat memberikan teladan dalam kehidupannya.

Pada bab ketiga dan keempat, ada hal yang menarik dari buku ini yaitu dipertentangkannya pandangan populer dan pandangan Alkitab mengenai kepemimpinan.   Menurut pandangan populer, kelebihan seorang pemimpin adalah karakter yang kuat, network yang luar biasa, daya pikir yang hebat, dan keberanian mengambil resiko.  Pandangan ini berbeda dengan Alkitab yang menyatakan bahwa kelebihan seorang pemimpin tidak bersumber dari dirinya melainkan keintimannya dengan Tuhan.  Jadi ia memiliki kuasa atau kemampuan karena anugerah Tuhan.  Kelebihan seorang pemimpin kristiani bergantung pada Tuhan dan tidak bersandar pada kelebihannya sendiri.  Kata kunci dari kepemimpinan Kristiani adalah menggali makna, merumuskan visi, menggerakkan, belajar, dan berjalan dipimpin oleh Tuhan.  Kita dapat melihat contoh-contoh dari kepemimpinan kristen di bab keempat, dimana dijabarka dengan contoh di lapangan.

 Pada bab kelima buku ini membahas mengenai langkah pertama untuk menjadi seorang pemimpin yaitu kepercayaan.  Untuk mendapatkan kepercayaan orang banyak yang merupakan prasyarat kepemimpinan, maka orang tersebut haruslah menunjukkannya dalam sebuah teladan.  Keteladanan ini membutuhkan proses sehingga orang tersebut dianggap mumpuni untuk menjadi seorang pemimpin.  Seorang pemimpin haruslah dipercaya dan mempercayakan.  Kepercayaan ini menyangkut tentang percaya diri, percaya pada Tuhan dan percaya pada rekan kerja.  Contoh yang dijabarkan disini adalah tentang Gideon yang mampu memenangkan peperangan karena sebuah kepercayaan.  Langkah kedua adalah seorang pemimpin haruslah bisa mengelola dengan handal sebuah organisasi.  Contoh dari langkah kedua ini adalah kisah tentang Musa dan Yitro yang mengelola sistem organisasi kemasyarakatan dalam Bangsa Israel, dimana Musa berbagi tugas dengan orang lain untuk menyelesaikan masalah-masalah dalam kehidupan Bangsa Israel.

Pada bab akhir dari buku ini, dijabarkan mengenai empat arah kepemimpinan yaitu memimpin ke dalam, ke atas, ke bawah, dan ke samping.  Ini berhubungan dengan relasi dengan atasan, rekan kerja, pengikut, dan diri sendiri.  Melalui empat arah ini, seorang pemimpin Kristen mempunyai cara yang baik bagaimana membuat dirinya menjadi pemimpin yang berkapabilitas di dalam Tuhan.  Sebuah sinergisitas dibutuhkan dalam menjadi seorang pemimpin

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Terima kasih tulisannya...
Boleh info bagaiamana mendapatkan bukunya..

David Roestandi mengatakan...

shalom, untuk bukunya saya kurang tahu apakah tersedia di toko buku. namun beberapa online shop menyediakan buku ini. terima kasih