Sebuah pengampunan(αφες, melepaskan, mengampuni, menerima) adalah hal paling penting di dalam kehidupan. Tanpa pengampunan Allah, seluruh manusia tidak dapat diselamatkan. Sebuah “forgiveness” dapat dilakukan apabila kita sungguh-sungguh mau mengamalkan apa yang diajarkan oleh Tuhan. kesalahan yang bahasa aslinya adalah “opheilema” yang berarti hutang. Sebuah hutang ini harus dibayarkan apabila tidak dapat dibayar oleh seorang penghutang, maka yang dihutangi haruslah melakukan pengampunan. Ini adalah sebuah konteks Yahudi pada saat itu, karena banyak orang-orang yang berhutang yang tidak sanggup dibayar. Namun jika kita melihat ternyata dalam konteks yahudi ada yang namanya tahun Yobel atau tahun pembebasan. Di sini bermakna bahwa pada saat tahun yobel, semua hutang para penghutang haruslah dihilangkan/diputihkan sehingga mereka dapat terbebas dari jerat hutang mereka.
Yesus pun mengajarkan hal seperti itu kepada para murid. Di mana mereka harus mengampuni orang yang bersalah kepada mereka. Karena yang namanya mengampuni orang yang bersalah itu adalah hal yang sulit. Pengajaran Yesus kepada murid-muridNya tentang pengampunan sejalan dengan hal yang dilakukan Yesus. Di dalam pengampunan dibutuhkan sebuah kasih yang sempurna. Kasih itu membuat manusia tidak mendendam. Kasih itu membuat manusia dapat memaafkan. Oleh karena itu, pengampunan sejalan dengan ajaran Yesus mengenai kasih. Para murid juga mengetahui konteks tahun Yobel, tahun pembebasan. Biasanya terjadi setiap 50 tahun sekali. Namun Yesus membuatnya mengampuni haruslah dilakukan setiap ada orang yang bersalah kepada kita bukan hanya hutang materi saja.
Mengapa pengampunan diajarkan oleh Yesus? Karena manusia pada dasarnya sulit mengampuni. Kadangkala jika kita sebagai pihak yang disakiti, kita akan mengingat terus orang yang disakiti. Manusia akan terus mendendam dengan mengingat orang yang telah menyakitinya. Bahkan ada kalanya manusia terus saling membalas dendam tanpa ada henti-hentinya. Jika terjadi seperti itu maka akan terjadi sebuah lingkaran dendam yang bahkan bisa turun temurun dan tidak bisa berhenti. Oleh karena itu Yesus mengajarkan sebuah pengampunan untuk memutus mata rantai dendam. Sehingga kasih adalah pedoman kita untuk mengampuni orang yang bersalah kepada kita.
Mengampuni tidak sama dengan melupakan. Melupakan hal-hal yang telah menyakiti kita adalah hal tidak mungkin. Bahkan ada peribahasa “waktu akan melupakan.” Waktu tidak akan melupakan hal-hal yang menyakiti kita melainkan mengurangi. Mengampuni berarti menerima kesalahan yang dilakukan oleh orang lain kepada kita. mengampuni berarti kita membuat diri kita damai dengan orang lain. sebuah pengampunan haruslah dilakukan sebagai orang-orang Kristen, tanpa sebuah pengampunan maka akan timbul peperangan yang tidak ada hentinya. Jika kita mengingat Mahatma Gandi pernah berkata “jika konsep mata ganti mata berlaku di seluruh dunia maka seluruh dunia akan buta.” Sebuah dendam adalah hal yang membuat kita sakit hati, bahkan kita bisa berpikir terus menerus. Apabila orang yang menyakiti kita sadar, tetapi tidak mau berubah? Itu bukan menjadi urusan kita melainkan urusannya dengan Tuhan.
Kalimat ini apabila dinegasikan akan menjadi seperti ini “jangan ampuni kami Tuhan jika kami tidak mengampuni orang yang bersalah kepada kami” dan ini juga dikatakan oleh Yesus pada ayat ke 15. Maka kita harus berusaha dalam kehidupan kita untuk mengampuni walaupun sangat sulit. Mengapa, jika kita tidak mau mengampuni orang yang bersalah kepada kita maka ALLAH pun tidak mau mengampuni orang yang bersalah kepada kita. di dalam cerita Matius 18:21-35 diceritakan bagaimana kita harus mengampuni seseorang sampai 77 kali, bukan berarti setelah 77 kali kita tidak mengampuni melainkan kita harus mengampuni sepanjang hari selamanya dalam mengampuni orang yang bersalah.
Di dalam cerita itu kita melihat bagaimana seorang raja membebaskan hutang seorang yang berjumlah 10000 talenta (jumlah sekarang kira-kira 10.000.000 dollar), namun orang yang dibebaskan itu tidak mau membebaskan hutang temannya yang Cuma beberapa dinar saja. sehingga raja itu kecewa dan menghukum dia. Begitu jugalah Allah yang telah mengampuni dosa-dosa kita yang tak terkira, sudah seharusnya kita yang dibebaskan dari hutang dosa juga mau memaafkan orang yang telah berbuat salah kepada kita. bukannya tetap mendendam, jika kita melakukan hal itu maka kita sama seperti seorang yang berhutang 10000 talenta.
Pembelajaran
1. manusia harus mengampuni walaupun sulit
2. Allah telah mengampuni kita maka kita harus mengampuni orang lain
3. jika kita tidak dapat mengampuni, maka kita harus meminta kekuatan dari Tuhan untuk dapat mengampuni orang yang bersalah kepada kita.
4. mengampuni bukan melupakan. Mengampuni berarti kita bisa menerima dengan lapang dada.
5. dengan pengampunan, lingkaran dendam dapat dihapuskan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar