ecclesia reformata semper reformanda

WELCOME

Selamat datang
All of you are invited!!!

blog ini berisikan tentang renungan saya dalam kehidupan sehari-hari
selain itu ada beberapa karya ilmiah saya pada saat saya studi di sekolah teologi.

Semoga mendapatkan berkat melalui blog ini
Tuhan memberkati
HI FRIENDS, WELCOME TO MY BLOG.. I HOPE YOU LIKE IT..GBU ALWAYS

Kamis, 09 September 2010

Mazmur Sebagai Nyanyian Jemaat


Mazmur Sebagai Nyanyian Jemaat
Pemakaian Kitab Mazmur sebagai nyanyian jemaat telah dipakai sejak zaman Israel kuno.  Pemakaian Mazmur semakin banyak dipakai ketika masa pemerintahan Daud dan Salomo.  Pada masa itu muncul suatu liturgi yang semakin teratur dan tetap.[1]  Mazmur ini dipakai di dalam pesta-pesta besar seperti Paska, Pentakosta, dan Pondok Daun.  Seluruh umat mengambil bagian dalam kegembiraan rohani, sambil menyanyikan pujian atau mengulangi refrein (Mzm 136;135:19-20)
Biasanya susunan Mazmur terdiri dari :[2]
      1.      Pembukaan      : Undangan yang ditujukan kepada umat seluruhnya. 
                                Pembukaan ini sangat pendek (mis Halelluya)
2.      Bagian pokok   : Lazimnya dibuka dengan kata hubung “sebab” atau
                                dengan kalimat relatif (“yang….) kemudian dan kerap  
                                kali dengan sederetan kalimat yang pendek, Allah dan
                                karyaNya dipuji entah dengan menggambarkan  
                                (hakikat dan sifat-sifat Allah), entah dengan
                                mewartakan karya
                                penciptaan, penyelenggaraan, penebusan.
3.      Penutup      : penutup ini terdiri atas ajakan atau undangan kepada
                                umat.
Pemakaian Kitab Mazmur dalam nyanyian jemaat bisa dikatakan cukup penting.  Ini dikarenakan mengingat fungsi nyanyian jemaat adalah untuk melayankan liturgi.[3]   Selain itu fungsi nyanyian jemaat adalah :
1.      Merangkai unsur-unsur liturgi satu yang lain, sehingga membentuk satu perayaan liturgi.  Rangkaian liturgi akan terputus, apabila nyanyian jemaat tidak berfungsi secara benar.
2.      Nyanyian jemaat mengandung fungsi dan peran simbolis, ia mengungkapkan makna terdalam dari sikap iman gereja, yang dengannya dunia mengenal kita.  Ini berarti ada unsur pemberitaan dalam nyanyaian jemaat.
3.      Nyanyian jemaat berperan untuk menjalankan ibadah sehingga menjadi khidmat.
Oleh karena itu, Pemakaian Kitab Mazmur di dalam nyanyian jemaat bisa dikatakan cukup penting.  Ini dikarenakan di dalam Kitab Mazmur terdapat isi-isi pemberitaan Firman mengenai Tuhan sebagai pencipta, Tuhan sebagai penebus, dan sebagainya.  Dengan adanya nyanyian jemaat ini, isi dari kitab mazmur tersampaikan kepada jemaat.  Pujian dalam Kitab Mazmur dapat membuat seseorang cukup peka dan terbuka bagi keindahan alam dan dapat memuji Allah pencipta dengan Mazmur pujian ini.  Melalui Mazmur pujian ini, dapat membuka dan menguatkan kepekaan kita sekaligus menguatkan sikap iman kita.[4]


[1] Wim van Der Weiden, Mazmur dalam Ibadat Harian (Yogyakarta: Kanisius, 1991), hal 53.
[2] Ibid.
[3] Rasid Rachman, Nyanyian Jemaat dalam Liturgi (TangerangBintang Fajar, 1999), 19.
[4] Weiden, Op. Cit., hal 56.

Tidak ada komentar: