ecclesia reformata semper reformanda

WELCOME

Selamat datang
All of you are invited!!!

blog ini berisikan tentang renungan saya dalam kehidupan sehari-hari
selain itu ada beberapa karya ilmiah saya pada saat saya studi di sekolah teologi.

Semoga mendapatkan berkat melalui blog ini
Tuhan memberkati
HI FRIENDS, WELCOME TO MY BLOG.. I HOPE YOU LIKE IT..GBU ALWAYS

Rabu, 20 April 2011

Ibadah di depan Istana Negara (GKI Taman Yasmin)



Pada Minggu Palmarum ini, Bapos GKI Taman Yasmin Masih Beribadah di Jalan

image
Pada Minggu Palmarum, 17 April 2011, Bapos GKI Taman Yasmin masih beribadah di ujung Jl. KH. Abdullah Bin Nuh. Beberapa wakil jemaat bernegoisasi dengan pemimpin polisi yang bertugas memblokir jalan tersebut meminta izin untuk masuk, tetapi polisi tersebut menolaknya. Meskipun ditolak, jemaat akhirnya menggelar ibadah di ujung jalan tersebut dengan penuh hikmat dan semangat. Ibadah ini dihadiri sekitar 100 orang jemaat.
Setelah selesai ibadah di jalan, jemaat tersebut akan melanjutkan acara "Doa Bagi Bangsa" di depan Istana Negara pada pukul 13.00 WIB untuk menuntut toleransi dan kebebasan beribadah dan beragama. Sekitar pukul 10.00 WIB, mereka berangkat bersama dengan rombongan dari GKI Pengadilan, HKBP Kota Bogor, Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat, dan Gereja Katolik di Bogor.
Menurut Bona Sigalingging, Juru Bicara Bapos GKI Taman Yasmin, Bogor, mengatakan: "Di Jakarta, pihaknya akan bergabung dengan GKI yang ada di Jakarta, HKBP, GP Ansor, Wahid Institute, Setara Institute, dan perwakilan keluarga Abdurrahman Wahid. Kami akan melakukan ibadah "Doa Bagi Bangsa", yang akan dipimpin Pendeta Ujang Tanusaputra, kemudian akan dilakukan orasi dari perwakilan lintas iman."
Selanjutnya Bona mengatakan bahwa ada tiga hal yang diminta dalam acara tersebut:
  1. Agar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengambil alih untuk menyelesaikan persoalan Bapos GKI Taman Yasmin.
  2. Menegakkan kebebasan beragama, berkeyakinan, dan beribadah di seluruh Indonesia.
  3. Mendesak negara menegakkan Pancasila, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika dari rongrongan kelompok-kelompok yang tidak mau lagi bertoleransi terhadap pemeluk agama dan kepercayaan lain dan ingin menggantikan dasar negara dan konstitusi negara.

Tidak ada komentar: