“Davidddddddd....makannnnn!!!!!”
Teringat memori saya ketika berusia
sembilan tahun tentang kata-kata yang diucapkan oleh oma saya untuk makan
bersama di meja makan. Padahal saat itu saya sedang menonton program televisi
favorit saya ksatria baja hitam.
“Daviddddddd, cepat
kesiniii...makanan sudah disiapkan!!”
Kembali kata-kata itu diucapkan
kedua kalinya, dan saya tahu jika sampai kata-kata itu diucapkan sampai ketiga
kalinya maka saya tidak akan diberi makan.
Beranjaklah saya menuju ke tempat makan dan hendak mengambil makanan itu
untuk makan di depan televisi lalu terjadilah dialog antara saya dengan oma
saya
“Oma, saya
mau makannya sambil nonton baja hitam” kataku kepada oma
“Tidak boleh,
kamu harus makan bersama oma di meja makan ini” jawab oma
(dengan
kesal)”saya tidak mau, saya mau makan bersama Ksatria Baja Hitam”
(menghela
nafas)”baik jika kamu mau makan bersama baja hitam, kamu minta dimasaki saja
sama baja hitam sana, ini masakan oma” dengan lembut oma menjawabku
“ga mungkin
dong oma, kan baja hitam di televisi mana bisa disuruh masak”
“kalau
begitu ayo makan bersama oma di sini sekalian temani oma ngobrol”
“Ga mau,
saya mau nonton baja hitam!!!...”
“baik kalau
kamu mau menonton baja hitam, kamu tidak dapat makan hari ini” Tegas oma
kepadaku
“oma
jahattt...baja hitamnya kan sebentar lagi”
“kamu belum
makan dari pulang sekolah, nanti kamu sakit...ayo makan dulu nanti nontonnya
dilanjutkan” nasehat oma kepadaku
“iya,
iyaa....” kataku kepada oma
Hampir enambelas tahun silam oma telah meninggalkan dunia ini di usianya yang ke 74 tahun. Namun kenangan bersamanya masih terasa dalam ingatan saya. Memang masakan yang dibuat oleh oma saya hanya berupa indomie. Namun entah mengapa terasa berbeda jika beliau yang memasak indomie tersebut. Saya tidak bisa lagi merasakan indomie istimewa tersebut dengan adanya telur yang spesial dan bawang goreng buatannya yang sangat gurih.
Kenangan makan bersama dengan oma
saya begitu terasa karena harus makan bersama dengannya di meja makan, dengan
beliau bertanya bagaimana pelajaran saya di sekolah, sudah mengerjakan PR atau
belum, sudah cuci tangan atau belum.
Hal-hal yang kecil yang seringkali saya jawab dengan kata-kata “oma
bawel yaa” namun selalu ditanggapinya dengan senyuman sambil mencium pipi
saya. Hal-hal yang kecil yang begitu
indah membuat saya tidak bisa melupakan hal tersebut.
Umat yang terkasih dalam Yesus
Kristus, sebuah kenangan berharga menandakan bahwa orang tersebut telah mengikat
hati kita sehingga kita selalu bersyukur Tuhan telah memberikan anugerah
terindah kita dapat hidup bersama-sama dengan orang yang kita cintai. Di dalam Kolose
3:14 “Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang
mempersatukan dan menyempurnakan” Marilah
kita mengikatkan hati kita dengan keluarga dan orang-orang yang kita sayangi
dengan mengikatkan kasih satu dengan yang lain.
Hal-hal kecil begitu berharga, ciptakanlah kenangan indah dalam setiap
waktu yang Tuhan berikan.
Tuhan Yesus
berkati kita semua
Tidak ada komentar:
Posting Komentar