Latar Belakang Kitab Tawarikh
Penulis
dari kitab Tawarikh ini adalah Ezra, dimana konteks dan zaman kitab Tawarikh
adalah pada masa sesudah pembuangan atau kembalinya bangsa Israel dari
Babilonia. Bangsa Israel dapat kembali
ke tanah perjanjian dikarenakan pada masa itu Raja Kores dari Persia menaklukan
bangsa Babel
2 Tawarikh 36:23 "Beginilah perintah Koresh, raja Persia:
Segala kerajaan di bumi telah dikaruniakan kepadaku oleh TUHAN, Allah semesta
langit. Ia menugaskan aku untuk mendirikan rumah bagi-Nya di Yerusalem, yang
terletak di Yehuda. Siapa di antara kamu termasuk umat-Nya, TUHAN, Allahnya,
menyertainya, dan biarlah ia berangkat pulang!"
Kerajaan
Persia mempunyai ketetapan khusus kepada negara jajahannya yaitu memberikan
kebebasan beragama bagi penduduknya. Hal
inilah yang dimanfaatkan Ezra dan Nehemia dalam memulihkan kultus beragama di
Israel.
Isi Kitab Tawarikh
- Permulaan 1 Tawarikh (pasal 1–10) kebanyakan berisi daftar silsilah, termasuk keluarga Saul dan penolakan Allah terhadap Saul yang menjadi dasar munculnya raja Daud.
- 1 Tawarikh pasal 11–29: sejarah pemerintahan Daud.
- Permulaan 2 Tawarikh (pasal 1–9): sejarah pemerintahan raja Salomo, putra Daud.
- 2 Tawarikh pasal 10–36: sejarah raja-raja Yehuda sampai kepada pembuangan ke Babel, ditutup dengan dekrit raja Koresh Agung mengizinkan orang-orang kembali ke tanah air mereka masing-masing.
1 Tawarikh
Kitab 1
Tawarikh ini berfokus pada pemerintahan Daud sebagai Raja Israel, banyak
peristiwa dalam kehidupan Daud di kitab ini juga tercantum di 2 Samuel. Pada 1 Tawarikh ini, kita diberikan wawasan
tentang karakter Daud yang tidak terdapat dalam kitab 1 Samuel. Kita belajar bahwa Daud memberikan perintah
kepada para imam dan orang Lewi dalam kelompok yang berbeda dengan tugas-tugas
khusus dalam mengatur kemah suci (1 Tawarikh 23:2-26:32). Ia pun telah mengumpulkan bahan bangunan
untuk membangun bait Allah yang akan diwujudkan oleh Salomo (1 Tawarikh
28:9-29:19). Ada perbedaan sudut pandang
dari 1 Tawarikh dengan 2 Samuel, yaitu tentang permasalahan citra Daud. Di dalam Kitab 1 Tawarikh ini Daud sangat
positif citranya, kekuatan dan kecakapan Daud sangat menonjol serta kepercayaan
dan kesetiaan Daud kepada Allah sebagai teladan bagi para pemimpin Israel.
Kisah mengenai perzinahannya dengan Batsyeba, perencanaan pembunuhan terhadap
Uzia, peringatan keras Nabi Natan kepada Daud (2 Samuel 11:12) tidak
dimunculkan sama sekali.
Susunan kitab 1 Tawarikh
1. Dari Adam sampai pembuangan
(1:1-9:34)
Dari Adam sampai Yakub (1:1-54)
Yehuda, Daud, dan keturunannya (2:1-4:23)
Suku-suku Israel yang lainnya (4:24-8:40)
Daftar keturunan yang kembali ke Yerusalem (9:1-34)
2. Daud, pendiri Bait Allah
(9:35-29:30)
Pengantar: kematian Saul (9:35-10:14)
Daud memerintah di Yerusalem (11:1-17:27)
Pertempuran-pertempuran Daud (18:1-20:8)
Daud berencana mendirikan Bait Allah (21:1-29:30)
2 Tawarikh
Kitab 2
Tawarikh adalah sejarah pemerintahan Salomo hingga sampai terjadinya era
pembuangan ke Babel. Kitab 2 Tawarikh
ini mencakup periode 1 dan 2 Raja-raja.
Perbedaan mendasar dari kitab tersebut adalah
1. Raja-raja Israel hanya sedikit
mendapat perhatian dalam kitab 2 Tawarikh
2. Peran Elia dan Elisa (bahkan tidak
disebutkan sama sekali) tidak terlihat sama sekali di kitab ini. Ini dikarenakan banyak nubuat Elia dan Elisa
ditujukan kepada raja-raja israel (kerajaan utara)
3. Kitab 2 Tawarikh berfokus pada
kerajaan Yehuda.
Penulis
Kitab 2 Tawarikh hendak berfokus bahwa kegagalan umat Israel sehingga dibuang
ke Kerajaan Babel adalah karena ketidaktaatannya kepada Allah. Adapun isi kitab 2 Tawarikh:
1. Salomo, Pembangunan Bait Allah
(1:1-9:31)
Hikmat dan kekayaan Salomo (1:1-17)
Salomo membangun Bait Allah (2:1-5:1)
Salomo menahbiskan Bait Allah (5:2-7:22)
Masa pemerintahan Salomo yang panjang (8:1-9:31)
2. Kerajaan terbagi (10:1-28:27)
Pendahuluan: suku-suku utara memberontak (10:1-11:4)
Raja-raja Yehuda (11:5-28:27)
3. Akhir Kerajaan yang terbagi
(29:1-36:23)
Pembaruan Hizkia (29:1-32:33)
Manasye dan Amon (33:1-25)
Pembaruan Yosia (34:1-25:27)
Kejatuhan, pembuangan, dan kembalinya Yehuda (36:1-23)
Maksud penulisan Kitab Tawarikh
Tujuan
utama penulis kitab Tawarikh ini bukanlah hendak menuliskan kitab sejarah,
melainkan menulis suatu teologi sejarah.
Waktu penulisan kitab Tawarikh adalah sesudah masa pembuangan, dimana
bangsa Israel yang dulunya adalah bangsa yang besar dan berkuasa tetapi luluh
lantak, oleh karena itu Ezra menulis
kitab ini dengan maksud memberi sebuah harapan kepada Bangsa Israel bahwa Allah
tetap menyertai mereka. Janji-Nya bahwa
keturunan Daud akan selalu memerintah atas umatNya ( 2 Samuel 7:1-17) belum
dilupakannya.
Penulis
Tawarikh lebih menekankan perhatian kepada Bait Allah dan peribadatan
terkhususnya tugas-tugas orang Lewi.
Setiap peristiwa diuraikan menurut teori pahala-hukuman. Siapa yang bersalah atau berdosa akan
mendapatkan hukuman sedangkan yang benar akan mendapatkan pahala.
Penulis Tawarikh memusatkan pada teologi iman
bahwa ketika manusia percaya dan memuji Allah maka semuanya akan beres. Pemikiran
ini sangatlah sesuai dengan keadaan bangsa Israel pada saat itu yang memang
terpukul setelah mengalami masa pembuangan.
Mereka meyakini bahwa pembuangan itu adalah hukuman Allah karena
ketidaktaatan mereka. Oleh karena itu
penulis Tawarikh mengajak Bangsa Israel untuk percaya, beribadah, dan memuji
dalam segala hal.
Daftar Bacaan
David L Baker dan John J. Bimson "Mari Mengenal Arkeologi Alkitab"
George W. Knight "Adat Istiadat Alkitab dan Keunikannya dalam Gambar"
Philip J King dan Lawrence E. Stager "Kehidupan orang Israel Alkitabiah"
S. Wismoady Wahono "Disini Kutemukan"
Robert B. Coote "Kuasa Politik dan Proses Pembuatan Alkitab"
John Rogerson "Studi Perjanjian Lama bagi Pemula"
Alkitab Edisi Studi dari LAI