ecclesia reformata semper reformanda

WELCOME

Selamat datang
All of you are invited!!!

blog ini berisikan tentang renungan saya dalam kehidupan sehari-hari
selain itu ada beberapa karya ilmiah saya pada saat saya studi di sekolah teologi.

Semoga mendapatkan berkat melalui blog ini
Tuhan memberkati
HI FRIENDS, WELCOME TO MY BLOG.. I HOPE YOU LIKE IT..GBU ALWAYS

Selasa, 10 Agustus 2010

BERHIKMAH DALAM MELAYANI


BERHIKMAH DALAM MELAYANI
            Jemaat yang terkasih dalam Yesus Kristus apa arti dari hikmah dan perbedaannya dengan kata hikmat. Sebelumnya saya bingung dengan kata berhikmat dalam kata di sini, karena pada saat saya baca suara pembaruan tema stt j adalah berhikmah dalam melayani sedangkan setelah saya tanya kepada rekan2 di sttj dituliskan berhikmat. Entah saya jadi tersentil dengan salah satu teman saya yang mengatakan “habisnya enakan berhikmat” daripada huruf H.  Bukan maksud untuk mengkritik atau tidak, tetapi  Apakah perbedaaannya dari kata hikmah dan hikmat??  Menurut KBBI:
hik·mah n 1 kebijaksanaan (dr Allah): kita memohon -- dr Allah Swt.; 2 sakti; kesaktian: -- kata-kata; 3arti atau makna yg dalam; manfaat: wejangan yg penuh --; 

ber·hik·mah v 1 berguna; bermanfaat; 2 memiliki kesaktian (kekuatan gaib dsb)


hik·mat n 1 kebijakan; kearifan; 2 kesaktian (kekuatan gaib).
Jadi dapat kita katakan bahwa hikmah itu merupakan sebuah kebijaksanaan tetapi berasal dari Allah.  Sedangkan, hikmat berasal dari duniawi saja.  Tetapi perbedaan secara kasat mata saja tidak bisa dilihat.  Jikalau kita menghubungkan dengan kekristenan, seorang yang  mempunyai hikmat dan meminta kepada Allah tentu akan membuahkan sebuah kebaikan.  Misalkan seorang Salomo (cerita 2 ibu satu bayi). 
Saya mencari kata berhikmat dalam kamus bahasa indonesia dan tidak menemukan hikmat dengan awalan ber-, jadi secara tidak langsung hikmat itu tidak bisa dijadikan kata aktif dan hanya merupakan kata benda saja. Jika sebuah hikmat ingin dijadikan kata aktif maka harus dilakukan dengan memohon dari Allah saja saat kita memohon hikmat itu kepada Allah maka akan berubah menjadi kata aktif yaitu berhikmah yang berarti berguna dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari kita dalam hubungan dengan sesama kita.
Jemaat yang terkasih dalam Yesus Kristus, apakah kita hanya memiliki hikmat saja yang tidak bisa dipakai atau hikmah yang bisa dipakai dalam kehidupan sehari2 kita? Kita bisa mencari hikmat yang dari duniawi, banyak kata2 bijak, banyak orang arif, banyak buku2 yang untuk menguatkan diri sendiri atau positif thinking, be yourself.  Itu merupakan kata2 hikmat, tetapi jika kita menyalahgunakan kata2 tersebut maka akan timbul kekacauan dan itu bukan disebut hikmah.  Tuhan telah memberikan banyak karunia2 kepada kita namun apakah kita menggunakannya demi kebaikan sesama kita??
Jemaat yang terkasih dalam Yesus Kristus, ada 4 tokoh yang akan saya tuangkan di sini. Keempat tokoh ini pintar, mempunyai banyak pengikut, pikiran dan tindakannya mempengaruhi dunia.  Mereka menjadi pelopor dalam kehidupannya...mereka mempunyai hikmat  tetapi belum tentu mereka menggunakan hikmat itu dengan bantuan Tuhan.
Adolf Hitler, Bunda Theresa, Friedrich Nietzsche, dan Mahatma Gandhi.  4 tokoh ini mempunyai pengaruh yang sangat kuat dalam dunia ini. Tetapi ada perbedaannya, 2 tokoh menggunakan hikmat untuk kebaikan sesama, sedangkan 2 tokoh berikutnya mengetahui apa hikmat itu tetapi tidak menggunakannya untuk kebaikan sesama. 
Lelucon seiman dan gganteng atau baik (untuk menjadi pertanyaan dalam berpikir dan mengucapkan kita perlu hikmah dari Tuhan

TAFSIRAN
Di dalam bacaan kita yang diambil dalam 1 Korintus 12:4-8, menceritakan tentang mengenai banyak karunia-karunia yang berasal dari kata Yunani Charismata berasal dari kata Charis yang berarti kasih karunia, ini menunjukkan bahwa karunia rohani mencakup baik motivasi batin dan kuasa untuk menyelengarakan pelayanan.  Jemaat yang terkasih dalam Yesus Kristus, kota Korintus pada saat itu merupakan sebuah kota metropolitan Yunani yan terkemuka dalam zaman Paulus.mereka adalah kota yang makmur. Kota korintus menjadi kota yang angkuh secara intelek, kaya secara materi tetapi bejat secara moral.  Segala macam perbuatan dosa terjadi di sini, dan kota ini terkenal karena perbuatan cabul dan hawa nafsu.  Dan semua dosa ini berpengaruh dalam kehidupan jemaat di korintus, banyak anggota jemaat di korintus merasa dirinya intelek sehingga seringkali meremehkan yang lain.  Mereka yang mempunyai banyak karunia, menyingkirkan orang-orang yang dianggap remeh karena karunia mereka sedikit tidak banyak seperti mereka.  Mereka yang mempunyai banyak karunia merasa diri mereka lebih ROHANI dibandingkan dengan yang lain.  Hal-hal seperti inilah yang dikecam oleh Paulus dalam suratnya kepada mereka.  Untuk itulah dalam 1 korintus 12:4-8, Paulus ingin memberitahukan kepada mereka bahwa semua karunia diberikan Tuhan kepada mereka untuk menjalankan kepentingan bersama.  Paulus juga menekankan bahwa bukan berarti orang yang mempunyai banyak karunia lebih rohani dari yang lain.  Apalagi belum tentu Allah merestuisegala hal2 yang dilakukan oleh orang yang punya banyak karunia adalah orang yang benar di mataNya.
Di dalam 1 Korintus 12:4-8 diberitahukan banyak karunia2 roh, tetapi selalu Paulus menekankan satu roh, satu Tuhan, dan satu Allah.  Ini ingin ditunjukkan Paulus bahwa semua karunia yang ada pada diri kita bukan berasal dari diri kita tetapi dari Allah yang menciptakan langit dan bumi.  Jika kita membaca ayat selanjutnya dijabarkan kembali mengenai banyaknya karunia-karunia dari Allah yang diberikan kepada manusia, namuan satu hal yang pasti jika pada ayat  ke 7 dikatakan tiap-tiap orang diberikan karunia untuk KEPENTINGAN BERSAMA....
Jemaat yang terkasih dalam Yesus Kristus, keadaan kota Korintus, sama seperti dengan keadaan kita dalam jemaat di perkotaan.  Bisa dikatakan permasalahan kota-kota besar adalah banyaknya orang yang intelek, mempunyai banyak materi, mempunyai hikmat, tetapi kita terkadang sama seperti jemaat di Korintus tidak memakai kelebihan kita, tidak memakai karunia yang diberikan kepada Allah untuk kepentingan bersama. Melainkan kita acapkali merasa diri kita lebih baik dari orang lain, acap kali dalam sebuah pelayanan di gereja kita merasa lebih baik dari orang lain.  Bukankah kita sering berpikir seperti ini??? Contohnya, aku bisa main kok berarti kamu juga harus bisa.  Untuk membangkitkan semangat boleh2 saja, tetapi kadang2 kita memaksakan kelebihan kita untuk orang lain dapat lakukan contoh kecil, main musik, ada orang yang dengan mudah tongkat dibunyikan langsung tahu ohhh...mainnya di sini, tapi belum tentu semua orang bisa seperti itu, memang kalau dalam musik kita bisa belajar, tapi ada yang cepat belajar dan ada yang dia bisa untuk ke tahap seperti itu tapi dengan pelan2.... kalau kita memaksakan agar dia jadi sama seperti kita untuk bisa belajar cepat....MATILAH DIA...
Jemaat yang terkasih dalam Yesus kristus, Tuhan telah memberikan banyak karunia dalam kehidupan kita.  Nah permasalahannya adalah apakah kita bisa memakai karunia itu dengan berhikmah... berhikmah dalam melayani.  Bagaimana kita menggunakan karunia yang ada pada kita untuk kepentingan bersama, bukan untuk menunjukkan bahwa kita hebat, kita orang yang lebih rohani.  Melainkan karunia yang kita miliki adalah untuk kemuliaan Allah saja.
Jika kita membaca perikop selanjutnya tentang sebuah gereja yang digambarkan Paulus seperti tubuh.  Dikatakan banyak anggota tapi satu tubuh.  Kita ini adalah anggota dari tubuh Kristus, bagaimana tubuh/gereja dapat berjalan dengan baik jika ada iri hati, ada anggota tubuh yang merasa lebih hebat dari segalanya dapat membuat tubuh itu berjalan dengan baik.  Maka dari itu, kita sebagai umat Allah dilayakkan anggota yang mempunyai banyak kelebihan tetapi di satu sisi kita juga mempunyai banyak kekurangan. Dan bagaimana kita dapat menggunakan kelebihan kita untuk kepentingan bersama, dan setiap kekurangan yang ada dari orang lain kita topang bersama-sama untuk menjadi sebuah tubuh yang sempurna untuk memuliakan nama Allah.
Di dalam sebuah gereja ada banyak yang terlibat dari pendeta, penatua, aktivis, karyawan-karyawan gereja.  Mereka mempunyai fungsinya masing2...kita tidak bisa melihat bahwa supir gereja tidak penting, mengapa....memangnya yang mau mengantar2 pelawatan, menjemput lansia itu siapa? Kita juga tidak bisa memandang remeh guru sekolah minggu, memangnya yang mau mengajar anak2 siapa?? Kita juga tidak bisa bilang penatua itu tidak penting karena memangnya siapa yang mau menggerakan roda gereja??? Jadi SEMUANYA PENTING DI DALAM GEREJA tidak ada yang tidak penting... semua demi kepentingan bersama untuk kemuliaan Allah.
Namun kita juga seringkali melihat sebuah pelayanan seseorang dari jeleknya saja... seakan-akan semuanya jelek di mata kita. 
Jika kita hanya melihat dari keburukan saja maka kita akan melupakan semua kebaikan yang dibuatnya, saya layakan seorang kiper yang tampil gemilang selama 89 menit, tapi saat dia kebobolan menit terakhir dan menyebabkan timnya kalah, maka yang diingat kebobolannya, bukan 89 menit dia menjaga gawangnya dengan sempurna...
Jemaat yang dikasihi oleh Yesus Kristus, dalam sebuah pelayanan di gereja, di tempat kerja kita, di rumah tangga kita maka pergunakan karunia2 yang ada dengan penuh hikmah..... menggunakan hikmat dengan bantuan dari Tuhan sehingga kita dapat berhikmah dalam melayani. 
Kita melayani tidak hanya di dalam gereja saja, melainkan dunia kita.  Bahkan jika dilihat kita lebih banyak melayani di luar gereja.bagaimana melayani di luar gereja, misalkan kita memuji pembantu rumah tangga kita, kita memuji karyawan2 kita.... boleh marah tapi sebelum kita mengucapkan sesuatu kita harus memiliki hikmah mengapa??? Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh DR. Masaru Emoto, mengenai respon air terhadap kata2 yang negatif membuat kita berpikir bahwa kata2 negatif berpengaruh juga kepada manusia.  Mengapa karena sebagian besar tubuh manusia terdiri dari air 70%.  Dalam penelitiannya dengan menggunakan fotografis dengan resolusi tinggi maka jika air dikatai bodoh maka kristal air tersebut akan membentuk sebuah kristal yang jelek, tidak seimbang, dibandingkan dengan kristal air yang dipuji membentuk kristal air yang indah dan seimbang...
Melalui penelitian ini, sebuah kata2 dalam pelayanan kita di gereja, di tmpt kerja, dan di rumah bisa berdampak.  Kita memilih berdampak yang baik atau berdampak yang buruk???  Tentu kita mau semua yang kita lakukan dan kita perbuat adalah berdampak baik. Oleh karena itu kita harus memiliki hikmah daripada Tuhan saja.  Karena melalui Dialah kita dapat melakukan hikmah yang baik kepada semua orang.  Kita lihat betapa banyak kata2 dapat membuat seorang anak menjadi terluka hatinya gara2 kata BODOH.... ada seorang anak yang dikatai bodoh oleh orangtuanya karena kesalahan sedikit “ kamu bodoh” dengan ibu yang memarahi anaknya perbuatan mu itu bodoh... terlihat mirip tapi tidak sama. Mengapa karena yang satu membuat anak berpikir bahwa dia memang bodoh, dan yang kedua anak itu melihat perbuatannya yang bodoh sehingga suatu saat dia tidak akan mengulangi perbuatannya itu.
            Nah demikian kita dalam melayani.  Kita mempunyai banyak karunia, tetapi sikap dan perilaku kita dapat menentukan sebuah keutuhan persekutuan baik dalam gereja dan lingkungan sekitar.  Dalam sebuah pelayanan di gereja kita bersyukur jika kita mempunyai banyak karunia atau talenta dari Tuhan, tetapi janganlah karunia itu dibanding2kan dengan yang lain jika orang lain hanya bisa melakukan pelawatan saja tapi tidak bisa yang lain bukan berarti pelayanan orang tersebut tidak berarti di mata Allah karena belum tentu semua orang dapat melakukan pelawatan.  Tetapi bukan berarti kita tidak mengembangkan talenta yang kita miliki, misalkan kita suka dengan pelayanan pada anak, musik, dsb...kita kembangkan itu sebaik mungkin, tapi bukan untuk kemuliaan kita melainkan untuk kemuliaan Allah.
Jeemaat yang terkasih dalam Yesus Kristus, pada bulan september dan oktober 2009, GKI Kebonjati akan melakukan sebuah pemilihan calon penatua, nah disini kita mempunyai peran penting.  Peran penting di mana, yaitu kita memilih orang2 yang akan menjadi anggota Majelis jemaat GKI Kebonjati.  Melalui pemilihan ini dihharapkan, orang2 yang mempunyai karunia dalam hal mengatur roda kehidupan di GKI kebonjati dapat terpilih.  Dan nanti diharapkan orang yang akan dipilih menjadi capen, memikirkan dengan hikmah untuk dapat mengemban tugas yang tidak mudah ini. Diharapkan orang yang dipilih menjadi capenatua dapat menerima tugas dalam kepenatuaan, karena mereka dipilih oleh jemaat yang mempercayai mereka untuk mengatur roda kehidupan pelayanan di GKI kebonjati.  Pengembanan Tugas ini bukan untuk menentukkan siapa yang terbaik, tetapi merupakan sebuah tugas mulia untuk memuliakan nama Tuhan.  Jemaat mempunyai peran penting untuk memilih orang2 yang dianggap mumpuni dalam melakukan tugas tersebut.
Jemaat yang terkasih dalam Yesus Kristus, mengapa kita harus berhikmah dalam melayani?? Karena Yesus melakukannya.  Tuhan kita Yesus Kristus dalam pelayanannya di dunia ini menunjukkan bagaimana Dia menjadi figur/contoh dalam kita melakukan pelayanan di gereja, tempat kerja dan rumah tangga kita.  Yesus daam pelayanannya melakukan sebuah hikmah, Dia yang seharusnya dapat menikmati kenikmatan di surga mau turun menjadi serupa dengan manusia yang berdosa ini untuk apa?? Untuk menyelamatkan kita.  Pada saat melakukan pelayanannya,Yesus juga berhikmah, saat dia konflik dengan orang2 farisi dia tidak melawan mereka dengan kekerasan, kadang2 dia juga menghindar /mengalah bukan karena dia kalah, tetapi sebuah kekerasan dibalas dengan kekerasan tidak akan menimbulkan hal yang baik.. dapat kah kita mencontoh Kristus? Kita sebagai anggota dari tubuh Kristus seharusnya merefleksikan dalam hidup apakah kita sudah berhimah dalam kehidupan sehari2, apakah kita sudah memberikan yang terbaik kepada Tuhan dalam setiap karunia2 kita.  Yesus telah memberikan yang terbaik buat kita yaitu saat dia mengorbankan diriNya di atas kayu salib, dia menderita karena dosa kita, Dia rela menjadi manusia.  Sebuah pelayanan yang tiada bandingnya kepada Bapanya di surga... bisakah kita memberikan yang terbaik kepada Tuhan dalam kehidupan kita sehari-hari... mulailah dengan meminta hikmah dalam diri kita karena pada dasarnya manusia tahu akan hikmat tetapi seringkali kita tidak membuat kata benda itu menjadi kata sifat dalam kehidupan sehari-hari kita.  Dimulai dari rumah kepada suami/istri/anak2... kepada karyawan kita/ kepada rekan kita/ kepada rekan sepelayanan kita di gereja...
Jemaat yang terkasih dalam Yesus Kristus, karunia yang paling besar yang telah Tuhan berikan kepada kita adalah KASIH..... percuma seseorang mempunyai banyak karunia tetapi tidak mempunyai kasih kepada sesamanya.... di dalam 1 Korintus 13:4-6 (dibacakan) bagaimana kasih adalah yyang terutama dalam semua karunia mengapa TUHAN YESUS telah memberikan kasih yang tiada taranya kepada kita.  Maka dalam melayani kita juga harus berhikmah karena dalam berhikmah itulah yang didapat dari Tuhan maka ada kasih yang juga diberikan kepada kita.  Maka maukah kita berhikmah dalam melayani dan memberikan yang terbaik yaitu kasih kita kepada sesama kita yang ada di rumah, lingkungan kerja dan bergereja??? AMIN

Tidak ada komentar: