I. Pendahuluan
Pada waktu penulis jalan-jalan di dekata Istana Plaza, penulis cukup terkagum-kagum, bahwa di dekat Istana Plaza berdiri Bala Kerajaan[2] Saksi Yehova. Penulis melihat bahwa cukup banyak pengikut saksi yehova yang keluar dari tempat ibadah mereka. Keberadaan mereka di tengah-tengah kita merupakan sebuah tantangan iman kepada kita, apakah kita siap menghadapi ekspansi dari saksi-saksi yehova di tengah-tengah kehidupan modern ini? Sebelum kita menjawab kita sanggup menjawab tantangan iman tersebut, ada baiknya kita mengenal kembali saksi-saksi Yehova, dan pandangan GKI terhadap ajaran saksi Yehova.
II. Latar Belakang dan Konteks Kemunculan
Kemunculan Saksi Yehova tidak terlepas dari kemelut dan kekosongan rohani yang terjadi di Amerika Serikat sebagai akibat mewabahnya Rasionalisme dan Materialisme yang diakibatkan oleh datangnya Era Industri sejak abad ke-19. Hal ini seperti yang tepat dikatakan oleh John Naisbit dalam bukunya, bahwa:
”Bila orang-orang percaya bahwa waktunya sudah dekat, mereka cenderung berkumpul dalam kelompok-kelompok kecil dipimpin oleh tokoh-tokoh yang penuh semangat dan eksentrik …. Masa terakhir Amerika Serikat mengalamni pengalaman agama yang begitu dalam adalah pada abad ke-19 pada saat dialami perubahan dari Masa Agraris ke Industri. Abad itu menjadi saksi timbulnya agama-agama seperti Mormon, Adventis, Saksi Yehova, dan Christian Science …. Pada masa-masa penuh gejolak dan perubahan, manusia cenderung berprilaku ekstrim: fundamentalisme dan pengalaman rohani yang bersifat pribadi”
Perkembangan saksi Yehova tidak terlepas dari pengaruh kelima presidennya yaitu Charles Taze Russel (1879/1881-1916), Joseph “Judge” Rutherford (1917-1942), Nathan R. Knorr (1942-1977), Frederick W. Franz (1977-1992), dan Milton G. Henschel (1993- ).[3] Melalui mereka pergerakan Saksi Yehova meningkat pesat. Pada tahun 1881, dibentuklah Zion Watch Tower Tract Society (kemudian berganti menjadi Watch Tower Bible and Tract Society) dan pada tahun 1884, organisasi tersebut dijadikan badan hukum, dengan Russel sebagai presidennya. Organisasi ini yang akhirnya terkenal dengan sebutan saksi-saksi Yehova.
Nama Saksi Yehova dari kitab Yesaya 43:10-12 yang berbunyi:
”kamu inilah saksi-saksi-Ku,” demikianlah firman Tuhan, ”dan hamba-Ku yang telah Ku pilih, supaya kamu tahu dan percaya kepada-Ku dan mengerti, bahwa aku tetap Dia. Sebelum Aku tidak ada Allah dibentuk, dan sesudah Aku tidak ada lagi. Aku, Akulah Tuhan dan tidak ada juruselamat selain daripada-Ku. Akulah yang memberitahukan, menyelamatkan dan mengabarkan, dan bukanlah allah asing yang ada di antaramu. Kamulah saksi-saksi-Ku,” demikianlah firman Tuhan, dan Akulah Allah.
Dari kata-kata itu dilengkapilah nama itu dengan sebutan Yehova sesuai nama Tuhan dalam bahasa Ibrani yang berasal dari empat huruf mati YHWH (Yahweh), lengkapnya Saksi-saksi Yehova. Nama ini dipilih melalui keputusan pertemuan antar bangsa pada tahun 1931.”
III. Beberapa Pokok Ajaran Saksi Yehova
III.1 Doktrin Mengenai Allah[4]
Menurut Saksi Yehova hanya ada satu Allah yang benar. Ia menciptakan segala sesuatu yang ada di surga dan di bumi. Oleh karena Ia memberi kita kehidupan, Ia adalah satu-satunya Pribadi yang harus disembah.—1 Korintus 8:5, 6; Penyingkapan (Wahyu) 4:11.
Allah mempunyai banyak gelar tetapi hanya mempunyai satu nama, yaitu YEHOVA. Menurut mereka dalam kebanyakan Alkitab, nama Allah telah disingkirkan dan telah diganti dengan gelar-gelar seperti TUHAN atau ALLAH . Akan tetapi, ketika Alkitab itu ditulis, nama Yehova muncul di dalamnya kira-kira sebanyak 7.000 kali—Keluaran 3:15; Mazmur 83:19.
Yehova memiliki tubuh, tetapi bukan seperti tubuh kita. ”Allah adalah Roh,” kata Alkitab. (Yohanes 4:24). Roh adalah suatu bentuk kehidupan yang jauh lebih tinggi daripada yang kita miliki. Tidak ada manusia yang pernah melihat Allah. Yehova tinggal di surga, tetapi Ia dapat melihat segala sesuatu. (Mazmur 11:4, 5; Yohanes 1:18).
III.2 Doktrin Mengenai Yesus
Yesus tinggal di surga sebagai pribadi roh sebelum Ia datang ke bumi. Ia adalah ciptaan pertama dari Allah, dengan demikian ia disebut Putra ”sulung” Allah. (Kolose 1:15; Penyingkapan 3:14). Yesus adalah satu-satunya Putra yang Allah ciptakan sendiri. Allah juga menggunakan dia sebagai juru bicara utama-Nya. Oleh sebab itu Yesus disebut ”Firman”.—Yohanes 1:1-3; Penyingkapan 19:13.[5]
Allah mengutus Putra-Nya ke bumi dengan memindahkan kehidupannya ke rahim Maria. Jadi Yesus tidak mempunyai ayah manusia. Itu sebabnya ia tidak mewarisi dosa apa pun atau ketidaksempurnaan. Allah mengutus Yesus ke bumi untuk tiga alasan: (1) Mengajar kita kebenaran tentang Allah (Yohanes 18:37), (2) memelihara integritas yang sempurna, menyediakan suatu model bagi kita untuk diikuti (1 Petrus 2:21), dan (3) mengorbankan kehidupannya untuk membebaskan kita dari dosa dan kematian.[6]
Penebusan tersebut dibutuhkan karena, dengan tidak menaati perintah Allah, manusia pertama, Adam, melakukan apa yang Alkitab sebut ”dosa”. Maka Allah menghukum mati dia. (Kejadian 3:17-19). Ia tidak lagi memenuhi standar-standar Allah, maka ia tidak sempurna lagi. Lambat laun ia menjadi tua dan mati. Adam mewariskan dosa kepada semua anak-anaknya. Itu sebabnya kita juga menjadi tua, sakit, dan mati. Oleh sebab itu, Yesus adalah manusia sempurna sama seperti Adam. Namun, tidak seperti Adam, Yesus secara sempurna taat kepada Allah bahkan di bawah ujian yang paling hebat. Oleh karena itu ia dapat mengorbankan kehidupan manusianya yang sempurna untuk membayar dosa Adam. Inilah yang Alkitab sebut sebagai ”tebusan”. Anak-anak Adam dengan demikian dapat dibebaskan dari penghukuman kepada kematian. Semua yang beriman kepada Yesus dapat memperoleh pengampunan akan dosa-dosa mereka dan menerima kehidupan abadi.—1 Timotius 2:5, 6; Yohanes 3:16; Roma 5:18, 19.[7]
Yesus mati dan dibangkitkan oleh Allah sebagai makhluk roh, dan ia kembali ke surga. (1 Petrus 3:18) Sejak itu, Allah menjadikan dia seorang Raja. Segera Yesus akan menyingkirkan semua kefasikan dan penderitaan dari bumi ini.—Mazmur 37: 9-11; Amsal 2:21, 22.[8]
Bagi mereka Yesus Kristus adalah Saksi dan Pelayan utama dari Yehova, dan setiap saksi (baca: saksi Yehova) adalah pelayan yang mengikuti teladan Kristus. Selanjutnya, mereka juga mempercayai bahwa Yesus bukanlah Allah. Karena Adam ketika hidup di taman Eden sebelum kejatuhannya adalah manusia sempurna dan bukan Allah, maka keadilan Allah tidak mengizinkan Yesus, yang adalah juga keturunan Adam, untuk lebih dari manusia sempurna.[9]
III.3 Doktrin Mengenai Roh Kudus
Bagi mereka Roh Kudus bukanlah suatu pribadi seperti Allah. Sebaliknya, itu adalah tenaga aktif Allah (Maz. 104:30). [10]
III.4 Doktrin Mengenai Tritunggal
Menurut mereka, kebenaran Allah tidak dapat dikompromikan. Menyembah Allah menurut syarat-syarat Dia, berarti menolak doktrin Tritunggal. Doktrin tersebut bertentangan dengan apa yang dipercayai dan diajarkan oleh para nabi, Yesus, dan rasul-rasul, dan orang Kristen mula-mula. Hal itu bertentangan dengan apa yang Allah katakan mengenai diri-Nya dalam Firman-Nya, yaitu : “Akuilah bahwa aku Allah, dan tak ada lainnya, dan tak ada yang seperti aku.” (Yesaya 46:9).[11] Kepentingan Allah dirugikan dengan membuat Dia membingungkan dan misterius. Sebaliknya, makin bingung orang mengenal Allah dan maksud-tujuan Dia, makin senang musuh Allah, Setan si Iblis, ‘ilah dunia ini’. Dialah yang menganjurkan doktrin palsu tersebut untuk ‘membutakan pikiran orang-orang yang tidak percaya.’ (2 Kor. 4:4).[12]
Hal di atas senada dengan yang diungkapkan oleh Braswell. Menurutnya penolakan saksi Yehova terhadap doktrin Trinitas karena bagi mereka Yehova bukanlah Allah yang mempunyai tiga pribadi dalam satu ‘tubuh’. Seperti yang telah dijelaskan di atas, bagi mereka Allah adalah satu. Mereka menyatakan bahwa doktrin Trinitas adalah hasil dari konsili Nicea, dimana gereja berada di bawah kekuasaan Kekaisaran Konstantinus. Hal ini menurut mereka menunjukkan bahwa doktrin Trinitas adalah sesuatu yang salah dan dirancang oleh Setan.[13]
III.5 Alkitab
Pada hakikatnya Alkitab tidak mengandung kesalahan, karena ditulis oleh orang-orang yang merekam dengan cermat amanat yang didiktekan Allah. Akan tetapi, Alkitab versi modern mengandung banyak salah terjemahan. Oleh karena itu, Menara Pengawal menerbitkan terjemahan sendiri, yaitu, New World Translation fo the Scripture pada tahun 1961, yang didasarkan pada naskah yang lebih asli sekaligus mengkoreksi kesalahan pada terjemahan-terjemahan lain.[14]
III.6 Kedatangan Kritus kedua-kali dan Milenium
Kedatangan Kristus kedua-kali ke bumi akan didahului oleh Perang Harmagedon[15]di bumi. Tetapi peristiwa itu didahului oleh perang antara Mikhael dan Iblis. Setelah itu berlangsunglah Kerajaan Seribu Tahun di bumi, alias “Zaman Akhir Dunia Ini”, di mana Kristus memerintah sebagai raja, didampingi 144.000 orang-orang pilihan yang nantinya juga mewarisi sorga.[16]
III.7 Kebangkitan dan Penghakiman
Kendati Yesus bangkit dari kubur dan tampil seperti seorang manusia, bentuk kebangkita-Nya yang sebenarnya adalah seperti Yehova, yaitu Roh, yang bukan duniawi atau manusiawi atau seseuatu apapun yang memiliki bentuk tertentu. Tentang kematian, kebangkitan dan penghakiman, dikemukakan bahwa roh dan tubuh manusia tidak pernah terpisah, karena itu jiwa manusia tidur setelah mati. Pada saat penghakiman, umat manusia tidak serentak dihakimi. Mereka yang menjalani kehidupan tidak benar di bumi dan telah berdosa akan dihakimi sebelum Hari Penghakiman Agung, dan mereka akan tertidur terus selama-lamanya atau tidak dibangkitkan.[17] Mereka juga tidak mempercayai adanya neraka.
III.8 Baptisan dan Perjamuan
Kedua upacara ini tidak disebut sakramen, namun dilaksanakan dengan teratur. Baptisan tidak dilaksanakan di gedung pertemuan atau ibadah (Balai Kerajaan), melainkan di sungai, danau, laut, atau tempat mandi buatan, di mana seluruh tubuh si terbaptis diselamkan. Dalam pemahaman Saksi Yehova, baptisan adalah demonstrasi terbuka, yang mempersaksikan bahwa seseorang telah menjalankan pengabdian yang khidmat kepada Allah Yehova dan sekarang sedang mempersembahkan dirinya kepada kehendak-Nya.[18]
Perjamuan mengenang kematian Kristus dilaksanakan pada tanggal 14 bulan Nisan menurut kalender Yahudi (biasanya jatuh pada tanggal yang sama dengan Jum’at Agung). Semua orang boleh menghadirinya, namun hanya mereka yang termasuk anggota tubuh Kristus, yakni yang termasuk dalam bilangan 144.000 dan yang sudah menerima baptisan Roh, yang boleh ambil bagian dalam roti dan anggur sebagai lambang kematian Kristus dan pengabdian kepada Allah.[19] Saksi Yehova menolak perjamuan sebagai transubtansi, mereka memandang bahwa roti menyimbolkan tubuh Kristus dan anggur menyimbolkan darah kristus.[20]
III.9 Peribadahan
Balai Kerajaan merupakan pusat kegiatan di tingkat lokal; di situ setiap Saksi Yehova melakukan berbagai persiapan dan kegiatan dalam rangka beribadah, mempelajari bahan-bahan yang disediakan di kantor atau pimpinan pusat, dan latihan bagi kunjungan door-to-door. Setiap minggu, di balai Kerajaan diselenggarakan empat pertemuan dan latihan rutin, masing-masing sekitar satu jam, yakni : Bicara di depan umum (Public Talk), Studi The Watchtower, Sekolah Pelayanan Kerajaan, dam Pertemuan Ibadah. Adapun tatacara setiap pertemuan adalah selain acara pokok tersebut d atas, selalu ada nyanyian pembukaan, doa, dan nyanyian penutup.[21]
IV. Perkembangan Saksi-Saksi Yehova di Indonesia
Perkembangan saksi Yehova di Indonesia dapat dikatakan berliku-liku karena kehadiran mereka sempat dilarang selama puluhan tahun sejak dikeluarkannya SK Jaksa Agung no. Kep. 129/JA/12/1976. Akan tetapi, peraturan tersebut tidak menyiutkan nyali mereka, mereka tetap melakukan kesaksian dari rumah ke rumah secara sembunyi-sembunyi. Perjuangan mereka akhirnya terbayarkan setelah dikeluarkannya SK Jaksa Agung no. Kep 255/JA/06/2001 yaitu menyatakan bahwa Saksi Yehova diperbolehkan hidup beraktivitas secara sah di Indonesia .[22] SK ini menimbulkan kehebohan di banyak gereja, dan meminta pemerintah untuk meninjau kembali keputusan tersebut. Dengan adanya keputusan ini berarti saksi yehova bebas mengekspresikan kegiatan keagamaannya dan tidak sembunyi-sembunyi lagi.
V. Pandangan GKI Terhadap Ajaran Saksi-saksi Yehova
Di dalam tata gereja GKI memang tidak disebutkan secara eksplisit bagaimana GKI memandang ajaran saksi Yehova. Berbeda dengan GPIB yang secara eksplisit menyatakan bahwa saksi yehova sebagai bidat atau ajaran sesat. Namun dalam di dalam Lampiran Tata Gereja GKI, GKI menerima pengakuan iman rasuli, pengakuan iman nicea-konstantinopel, dan pengakuan iman Athanasius. Di mana ketiga pengakuan ini menyatakan bahwa GKI mengakui Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat, dan GKI mengakui ketritunggalan dari Allah. Dua doktrin inilah yang bertentangan dengan doktrin saksi yehova. Maka, secara implisit, GKI menyatakan saksi Yehova sangat berbeda dari GKI dan GKI menolak ajaran yang menyatakan Yesus bukan Tuhan. Oleh karena itu, saksi Yehova dapat dikatakan sebagai aliran yang berbeda dari keyakinan yang dianut oleh GKI.
Lalu bagaimana sikap kita terhadap ekspansi dari saksi Yehova? Hal-hal semacam ini tidak perlu kita takuti asalkan kita memahami betul pegangan iman kita. Iman kita terhadap Yesus Kristus sebagai Tuhan dapat dikuatkan melalui persekutuan yang erat di gereja. Saksi Yehova dapat menjadi kuat karena mereka juga mempunyai persekutuan yang erat dengan sesamanya. Oleh karena itu, kehadiran saksi Yehova di Indonesia kita lihat bukan sebagai kutukan, tetapi sebuah tantangan iman bagi diri kita apakah kita telah memegahn teguh iman kita untuk tetap mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat yang hidup.
[1] Saksi Yehova dapat disebut juga saksi Yehuwa.
[2] Bala Kerajaan merupakan tempat di mana para saksi Yehova berkumpul, bersekutu dan untuk beribadah atau dengan kata lain “gereja” para saksi yehova.
[3] Jan S. Aritonang, Berbagai Aliran di Dalam dan di Sekitar Gereja (Jakarta : BPK Gunung Mulia,2003 cetakan ke-6), 318.
[4]“Apa yang Allah Tuntut dari Kita? (terj. What Does God Require of Us?)”( Pennsylvania : Watch Tower Bible and Tract Society of Penssylvania, 1996), 4-5.
[10]“Apa yang Allah Tuntut dari Kita”, 4.
[11]“Haruskah Anda Percaya Kepada Tritunggal ? : Apakah Yesus Kristus Allah Yang Mahakuasa? (terj. Dari Should You Believe in The Trinity?)”(Brooklyn, International Bible Students Association, 1989), 31.
[13]George W. Braswell, Jr, Understanding Sectarian Gorups in America (Nashville : Broadman Press, 1986), 75.
[15]Harmagedon : adalah akhir dari segala perang. Perang ini akan mewujudkan apa yang selama berabad-abad hanya diharap-harapkan oleh orang yang takut akan Allah. Perang itu akan membenarkan pemerintahan yang sah dari Pemilik bumi, Allah Yehuwa, atas semua ciptaan-Nya. Perang Armagedon akan membersihkan bumi dari semua kebejatan dan kefasikan serta membuka jalan bagi sistem baru yang adil-benar di bawah pemerintahan Kerajaan Mesianik Allah. Lih. “Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa : Apa sebenarnya Armagedon itu?”( Brooklyn , International Bible Students Association, 2005), 7.
1 komentar:
Halo Blogger, saya memiliki blog yang membahas tentang ajaran Saksi Yehuwa (saya bukanlah Saksi Yehuwa).... di dalamnya berisi daftar nubuatan palsu yang dilakukan oleh Saksi Yehuwa dan pembahasan ajaran-ajaran mereka... tiap minggunya ada tambahan artikel yang baru. saya berharap dapat membantu saudara-saudara seiman dalam memahami seperti apakah ajaran Saksi Yehuwa sebenarnya dan mengapa kita sebaiknya menolak ajarannya.
kiranya dapat menjadi berkat:
http://saksiyehuwa.blogspot.com/
Posting Komentar