ecclesia reformata semper reformanda

WELCOME

Selamat datang
All of you are invited!!!

blog ini berisikan tentang renungan saya dalam kehidupan sehari-hari
selain itu ada beberapa karya ilmiah saya pada saat saya studi di sekolah teologi.

Semoga mendapatkan berkat melalui blog ini
Tuhan memberkati
HI FRIENDS, WELCOME TO MY BLOG.. I HOPE YOU LIKE IT..GBU ALWAYS

Kamis, 26 Agustus 2010

IMAN DALAM PERKATAAN DAN PERBUATAN

             Di dalam Alkitab istilah iman mengacu pada dua hal:
  1.    Sikap percaya kepada Allah
  2.    Sejumlah keyakinan atau gagasan keagamaan
Percaya kepada Allah adalah sikap yang sangat penting, yaitu sama seperti Abraham yang percaya kepada janji Allah.  Janji itu tidak didasarkan pada hal yang telah dikerjakan oleh Abraham, melainkan sikap percaya Abraham terhadap janji Allah.  Inilah yang menjadi panggilan umat Allah yaitu percaya pada janji Allah meskipun ada begitu banyak masalah dan kesulitan yang menghalangi mereka.
Di dalam Ibrani 11:1 ini menegaskan pada kita yaitu bahwa iman yang konsisten adalah iman yang menang dalam situasi yang paling buruk sekalipun.  Ini berarti sebuah iman berarti kita harus memberikan yang terbaik dalam kehidupan kita.  iman yang tidak hanya dengan menjalankan ritus-ritus keagamaan.  Iman yang benar berarti saat kita mengimani berarti kita juga mengamini apa yang kita imani.  Inilah yang disebutkan sebagai orang yang berspiritual, yaitu iman yang diyakini sejalan dengan perkataan dan perbuatan.  Spiritualitas seseorang tidak dapat kita lihat dalam ritual-ritual keagamaan melainkan dalam kehidupan sehari-hari orang tersebut
Iman berarti kita tidak bertindak eksklusif atau merasa diri paling benar sehingga kita mengabaikan apa yang terjadi dalam lingkungan sekitar kita.  jika kita ingat tentang cerita orang Samaria yang baik hati, yang berani menolong orang yang sedang sekarat dibandingkan dengan imam, dan juga orang Lewi, bagi Yesus orang samaria inilah yang menunjukkan imannya bukan hanya di mulut saja melainkan dengan perbuatannya.
Percaya berarti bertekun dalam memercayai dan yakin dengan menyatakan kesetiaan yang bersifat taat.  Iman itu bukanlah instant.  Apalagi budaya instant yang terjadi dalam kehidupan modern saat ini
}Kesembuhan tiba-tiba
}  Kaya mendadak
}  Rumah yang dibetulkan secara cuma-cuma
}Mendadak terkenal
}Perubahan cepat

Iman itu harus diusahakan dan diasah untuk menjadi iman yang berkualitas. Salah satunya adalah hidup dekat dengan Tuhan. Sama seperti cerita tentang Maria dan Marta, dimana Marta yang sibuk dengan kesibukannya sendiri dan lupa untuk mendekatkan diri kepada Firman Allah.  Iman yang berkualitas dapat digapai apabila kehidupan kita juga dekat kepada Kristus.  Namun sering kali pada saat keadaan mendesak kita melupakan iman kita dan mendasarkan pada kekuatan kita sendiri dan melupakan Tuhan bahkan kita menolak Tuhan.
Iman yang berkualitas berarti:
} Melihat segala sesuatu dalam sudut pandang yang positif
} Mampu melewati segala tantangan dan hambatan
}Tetap berpengharapan kepada Tuhan sama seperti Abraham

Di dalam kehidupan kita menjadi orang beriman bukan berarti lepas dari masalah melainkan bagaimana kita menjadikan masalah itu menjadi batu loncatan untuk menjadi suatu keberhasilan dalam hidup.  Masalah bukanlah suatu penghambat TOTAL dalam kehidupan kita melainkan membuat kita merenungkan sesaat apa yang telah kita lakukan dalam hidup, dan mencari jalan keluar dalam menyelesaikan permasalahan tersebut.  Apabila kita berhasil dengan tetap berpengharapan pada Tuhan dengan melewati tantangan dan hambatan, ini berarti kita telah beriman secara perkataan dan perbuatan.
Menjadi orang beriman yang berkualitas adalah menjadikan segala masalah adalah batu asah dalam kehidupan kita untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Menjadi iman yang berkualitas bukan hanya rajin dalam ritual-ritual keagamaan melainkan bagaimana kita mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari

Tidak ada komentar: